Buriram, CNN Indonesia -- Jika tak ada acara internasional di Buriram, mungkin dunia lebih mengenal Bangkok atau Phuket sebagai destinasi wisata di Thailand.
Paling anyar dan paling akbar gaungnya adalah MotoGP Buriram tahun ini. Seluruh penggemar olahraga balap motor bergengsi itu berbondong-bondong datang ke Buriram menyaksikan jago-jago balap mereka mengaspal di Sirkuit Internasional Buriram.
Begitu pula pertandingan internasional lainnya macam GT Race di sirkuit yang sama. Belum lagi ajang balap sepeda internasional hingga pertandingan klub raksasa kota itu, Buriram United, di event lokal hingga Asia seperti Liga Champions Asia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buriram rupanya bukan hanya tenar di ajang olahraga dunia. Kota ini juga memiliki segudang festival. Konser musik bahkan yang teranyar adalah festival ganja internasional.
Direktur Pelaksana Sirkuit Internasional Buriram, Tanaisiri Chanvitayarom, berbagi cerita soal itu saat bincang-bincang dengan CNNIndonesia.com di ajang MotoGP Thailand.
Festival ganja yang digelar pada 20 April lalu merupakan yang pertama. Rencananya festival tersebut akan dihelat setiap tahun pada April.
 Edukasi ganja yang menyehatkan dalam festival di Buriram. (Lillian SUWANRUMPHA / AFP) |
Faktor mendasar yang menjadikan Buriram fokus sebagai pusat ajang olahraga hingga banyak festival lainnya karena minim sumber daya alam yang biasanya menjadi magnet kedatangan turis.
Orang nomor satu Buriram sekaligus Presiden Sirkuit Internasional Buriram, Newin Chidchob bahkan pernah mengatakan, daerahnya tak memiliki air terjun indah, bahkan garis pantai untuk dikunjungi pelancong asing.
Jadi satu-satunya yang bisa mengangkat ekonomi Buriram adalah membuat acara internasional.
"Benar, kami tidak memiliki sumber daya alam [untuk daya tarik pariwisata]. Makanya kami menciptakan acara yang menarik. Pusat judi termasuk menarik, tapi sangat dilarang di Thailand."
"Untuk itu kami menciptakan banyak festival, pertunjukan, apapun itu. Acara olahraga hanya bagian dari festival-festival itu," kata Tanaisiri.
Acara-acara musik internasional hingga festival skala dunia lainnya seperti 'pesta ganja' merupakan efek domino dari sukses sejumlah ajang olahraga di kota itu.
"Kami juga banyak menyelenggarakan event seperti musik. Kami pernah menggelar festival ganja skala internasional di Buriram," terangnya.
Tentu saja itu menjadi fakta yang cukup mencengangkan. Pasalnya, ganja masih dilarang di Negara Gajah Putih. Namun pemerintah pusat masih membolehkan aturan khusus di sejumlah provinsi atau kota.
"Di seluruh Thailand sebenarnya ganja tak sepenuhnya legal, tapi kami berusaha mengontrolnya. Ini tidak 100 persen bebas seperti merokok [tembakau]. Anda bisa mengisap ganja jika memiliki resep dari dokter," ujar Tanaisiri.
"Di Thailand ganja legal secara medis.Orang-orang yang datang di event mariyuana [Buriram] harus memiliki resep dari dokter, tentu bisa mengonsumsinya. Dengan cara mengisapnya, mengunyah, bisa dengan cara apapun."
[Gambas:Video CNN] (ard)