Starfield LibrarySelepas dari Istana Gyeongbokgung, saya menuju ke Starfield Library. Perjalanan memakan waktu sekitar 45 menit. Saat itu jam sudah menujukkan pukul 16.15.
Akses ke tempat ini bisa menggunakan bus umum atau kereta bawah tanah. Apabila menggunakan kereta, turun di stasiun Samseong (Seoul Subway Jalur 2) Exit 5 atau 6. Bisa juga turun di Stasiun Bongeunsa (Seoul Subway Line 9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Starfield Library terletak di dalam pusat perbelanjaan COEX Mall. COEX Mall beralamat di Yeongdong-daero, distrik Gangnam.
Di dekat pusat perbelanjaan ini terdapat sebuah patung tangan dengan pose tarian menunggang kuda dari video musik 'Gangnam Style', lagu yang dipopulerkan oleh Psy pada tahun 2012.
Masuk ke Starfield Library, saya merasa seperti tidak masuk ke dalam perpustakaan. Saya merasa masuk ke sebuah pusat perbelanjaan dengan ribuan buku yang terpampang seolah sebagai dekorasi.
Mata saya langsung tertuju ke rak buku dengan tinggi mencapai 13 meter atau setinggi dua lantai pusat perbelanjaan.
Perpustakaan ini memiliki koleksi 50 ribu buku dan majalah yang bebas dibaca oleh pengunjung. Perpustakaan dibuka untuk umum. Masuk ke perpustakaan ini tidak dipungut biaya sama sekali.
Terdapat beberapa tempat nyaman untuk membaca buku. Di lantai dua terdapat mini market sehingga pengunjung bisa dengan mudah membeli makanan atau minuman.
 Rak buku tinggi di Starfield Library. (CNN Indonesia/Jonathan Patrick) |
HongdaeJam tangan sudah menunjukkan pukul 20.15 WIB saat rombongan tiba di area Hongdae. Hongdae dapat diakses dengna bus umum dan kereta bawah tanah dengan tujuan Stasiun Hongik University.
Memasuki area Hongdae serasa memasuki area Kemang. Muda-mudi berpakaian kekinian hilir mudik di kawasan ini. Kafe, tempat makan, tempat belanja, hingga konser mini musisi jalanan menghiasi area ini.
Hongdae sesungguhnya adalah sebuah jalan yang terletak di dekat Hongik University atau Hongik Daehakgyo yang terkenal dengan fakultas seninya. Tak heran suasana Hongdae terasa sangat 'nyeni'.
Alunan musik yang dinyanyikan musisi jalanan terdengar di seluruh sudut Hongdae. Penampilan mereka terlihat berkelas, tak ecek-ecek. Musisi jalanan ini menyediakan tempat gitar atau kotak bagi para pengunjung yang ingin memberikan uang sebagai bentuk apresiasi.
Di daerah Hongdae juga terdapat gerai yang menjual pakaian dan kosmetik khas Korea Selatan. Terdapat pula gerai makanan dan kafe-kafe unik yang menarik disinggahi.
Mengisi perut yang keroncongan, saya mencoba mencari makanan di Hongdae. Setelah melakukan pencarian lewat Google, akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi gerai Hongdae Dakgalbi.
Dakgalbi sendiri merupakan makanan yang saus gochujang, tteokbokki, ubi, kol dan sedikit ayam di kuali. Kuali datar tersebut berukuran lebar dan diletakkan di tengah meja makan.
Dakgalbi sendiri bisa disajikan dengan menggunakan keju mozarella. Ayam bisa dicocol ke keju tersebut, sehingga cukup menyenangkan ketika bisa mengaduk ayam agar bisa menyerap dengan bumbu dan keju.
 Dakgalbi. (CNN Indonesia/Jonathan Patrick) |
Catatan perjalanan wisata di Korea Selatan masih berlanjut ke halaman selanjutnya...