Sehari-hari, Ria SW kerap disibukkan oleh kegiatan meracik video kulinernya yang menggugah selera. Di luar itu, YouTuber asal Jakarta ini juga punya mimpi-mimpi di masa mendatang.
Bagaimana keseharian Ria SW selain membuat video kuliner? Aku menulis. Aku memang ingin meniti karier di dunia tulis menulis sampai tua, karena memang itu salah satu impian aku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Impian aku yang lainnya, ingin banget bikin film. Ini juga cita-cita aku dari kecil buat jadi sutradara dan itu belum kesampaian hingga sekarang.
Film tentang kuliner? Kayaknya lebih ke
thriller,
deh.
Hehehe. (diikuti dengan tawa)
Antara menulis dan menjadi YouTuber, mana yang lebih disukai? Dua-duanya. Soalnya aku suka bikin video. Bikin video itu salah satu wadah untuk belajar bisa bikin film. Dan menulis ini memang salah satu wadah untuk belajar untuk bikin skenario. Dua-duanya aku suka.
[Gambas:Instagram]Apakah Ria juga mendapatkan komentar jahat dari netizen? Haters itu sudah pasti ada. Maksudnya, sebaik apapun kita, itu (
haters) sudah pasti ada.
Bagaimana caraku mengatasinya? Aku enggak pernah peduli sama mereka. Mereka itu orang-orang yang enggak eksis, cuma
ngumpet di balik layar monitor, di balik monitor dan di balik nama, tanpa nama. Aku enggak mau menghabiskan energi, emosi, dan pikiran ke orang-orang yang enggak terlalu berguna untuk aku.
Apa ada komentar netizen yang membekas bagi Ria? Ada. Mungkin dulu banget, tapi aku sudah lupa. Karena aku tahu banget kalau fokus melihat komen itu, enggak bagus
feedback-nya untuk aku. Karena aku enggak dapat energi positif dari situ, jadi aku setop melakukan itu.
Sebagai food vlogger, apa Ria juga memiliki keinginan untuk membuka kafe atau restoran? Seperti apa? Aku bercita-cita punya kafe, tapi sepertinya
skill (kemampuan) dan kapasitas aku belum mumpuni untuk ke arah sana.
Aku ingin punya kafe yang belum pernah orang lain ciptakan. Begitu pula dengan konsep tempatnya.
(ptj/asr)