Jakarta, CNN Indonesia --
Usia produktif merupakan waktu yang tepat untuk mempersiapkan kehidupan di hari tua. Namun sayangnya, masyarakat kalangan usia produktif Indonesia belum punya persiapan saat menjadi
lansia atau lanjut usia.
Studi terbaru yang dilakukan Prakarsa ini menganalisis persepsi dan ekspektasi kelompok usia produktif mengenai kehidupan lansia di Indonesia. Studi ini menyurvei 1.400 responden di tujuh kabupaten/kota di Indonesia yakni Mamuju, Pandeglang, Jakarta, Polma, Pacitan, Kediri, dan Tangerang Selatan.
"Kami mau melihat apa persepsi
anak muda tentang lansia, bagaimana persiapan mereka, dan ekspektasi mereka saat menjadi lansia," kata peneliti Prakarsa, Herni Ramdlaningrum kepada
CNNIndonesia.com saat ditemui usai pemaparan
white paper di Jakarta, Rabu (29/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, survei ini menemukan bahwa sekitar 90 persen kelompok usia produktif tidak memiliki persiapan di hari tua atau saat pensiun. Mayoritas usia produktif juga menyatakan bakal tinggal dengan anak mereka saat menjadi lansia.
Menurut Herni, temuan ini bertolak belakang dengan peningkatan ekonomi masyarakat usia produktif.
"Padahal kita tahu ada peningkatan ekonomi pada kehidupan kaum milenial, tapi ternyata persiapannya tidak ada," ucap Herni.
Herni menyebut beberapa penyebab usia produktif belum memikirkan persiapan di hari tua adalah karena kesadaran yang kurang dan inisiatif serta kebijakan yang belum mendukung dari pemerintah.
Tak cuma itu, faktor gaya hidup juga dinilai berkontribusi terhadap minimnya kesadaran kalangan usia produktif tentang kehidupan di usia tua.
"Kaum milenial sekarang lebih memikirkan tahun ini liburan ke Jepang, besok ke mana. Mereka tidak memikirkan hari tua," ujar pengamat dari Yayasan Kesehatan Perempuan, Zumrotin Kasru Susilo, pada kesempatan yang sama.
Lanjut usia merupakan kondisi yang memiliki banyak kerentanan, mulai dari fisik, kesehatan, hingga ekonomi. Oleh karena itu, menjadi lansia harus dipersiapkan sejak dini agar hari tua tetap sejahtera meski pemasukan atau produktivitas berkurang drastis.
Data menunjukkan, jumlah penduduk lansia di Indonesia pada 2018 mencapai 24 juta jiwa. Diperkirakan pada 2050 jumlah lansia akan melonjak menjadi 77 juta pada 2050 atau 23 persen dari total penduduk.
Sebanyak 45 persen dari total lansia berada pada tingkat ekonomi miskin dan 67 persen diantaranya ada pada tingkat kesejahteraan sosial ekonomi rendah dan terlantar. Sebanyak 25 persen dari jumlah total lansia hidup bersama keluarga tiga generasi (bersama anak dan cucu) dengan status ekonomi miskin.
[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)