Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menyatakan apresiasi terhadap Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang berkomitmen memberi kemudahan layanan bagi peserta JKN-KIS. Ia meminta agar inovasi digital itu dimanfaatkan secara maksimal.
"Intervensi digital sangat membantu peserta JKN untuk dapat pelayanan yang lebih baik. Mengatasi semua problem penumpukan waktu antrean di daftar tunggu. Saya pikir ini bagus untuk dikembangkan dalam rangka membantu masyarakat dan peserta JKN," kata Daeng.
Menurut Daeng, Mobile JKN sendiri akan memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan. Seseorang hanya perlu menggunakan aplikasi tersebut untuk mendapat nomor tanpa mengantre, sehingga dapat memperkirakan waktu kedatangan, sekaligus meminimalisir resiko tertular atau terpapar penyakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, peserta dapat menuliskan keluhan yang dirasakan saat mendaftar, sehingga FKTP langsung mendapat informasi kondisi sejak awal.
"Harus menunggu terlalu lama di faskes akan berpeluang terpapar atau tertular penyakit," ujarnya menambahkan.
Di sisi lain, Daeng juga mengingatkan FKTP terkait untuk meningkatkan kompetensi dalam menjalankan program promotif dan preventif.
"Lewat JKN ini ada program-program promotif preventif, misalnya melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Itu akan membantu supaya resiko untuk menjadi penyakit tidak menular (PTM) bisa dikurangi," katanya.
Ia menambahkan, program-program itu harus dimitigasi agar perbaikan yang diperlukan dapat segera dilakukan.
Direktur Klinik Bunga Melati, Doni meyakinkan bahwa pihaknya akan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada peserta JKN-KIS yang terdaftar di kliniknya untuk menggunakan Mobile JKN.
"Target kami, dua bulan ke depan seluruh peserta sudah men-download aplikasi ini, karena manfaatnya sangat terasa memberikan kemudahan pada pasien kami," ucap Doni.
(rea)