Jakarta, CNN Indonesia -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mempertanyakan kemampuan rumah sakit rujukan dalam menyediakan sarana prasarana memadai untuk merawat pasien positif corona (Covid-19).
"Yang jadi pertanyaan, kemampuan RS itu sampai seberapa bisa merawat (pasien positif) dengan sarana prasarana pendukung? Itu harus ada datanya. Karena kami tidak bisa merawat COVID-19 hanya di ruangan biasa seperti tipes atau diare," kata Wakil Ketua Umum PB IDI Muhammad Adib Khumaidi kepada
CNNIndonesia.com.
Ia juga meminta pemerintah daerah dan pusat untuk mendata sarpras perawatan pasien positif corona di seluruh RS Rujukan, meliputi ruangan perawatan, peralatan pendukung, dan alat proteksi diri untuk tenaga medis dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sampaikan, bukan masalah jumlah RS yang ingin kami tekankan, tapi yang paling penting adalah bagaimana sarana prasarana infrastruktur pendukung untuk merawat kasus covid 19."
Hingga saat ini, ia mengaku IDI belum mengantongi data kesiapan sarpras seluruh RS rujukan, karena kewenangan berada di Kementerian Kesehatan.
Adib menyebut data tersebut bisa digunakan pemerintah untuk memetakan pasien pada masing-masing RS Rujukan, jika terjadi skenario terburuk yaitu
outbreak di daerah tertentu.
Ia khawatir jika dalam situasi
outbreak pemerintah memaksakan kemampuan RS rujukan yang tidak sesuai kapasitasnya, maka akan memberikan dampak buruk bagi pasien serta tenaga medis.
Ia meminta RS rujukan di pusat dan daerah harus memiliki fasilitas minimum antara lain pemilahan pasien pada UGD serta jalur khusus dari UGD hingga ke ruang rawat bagi pasien positif virus corona.
Sementara di dalam ruang perawatan harus terdapat ventilator khusus bagi pasien virus corona akut.
"Yang kami takutkan jangan sampai peralatan di RS hanya merawat masuk pasien, tapi tidak ada pendukung merawat khusus," tuturnya.
Hingga Jumat (14/3) tercatat pasien positif virus corona di Indonesia sebanyak 69 orang. Empat dari pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia, sementara lima dinyatakan sembuh.
(ulf/vws)