Studi: Virus Corona Semakin Menular saat Gejala Ringan

CNN Indonesia
Selasa, 17 Mar 2020 15:12 WIB
Penelitian skala kecil menunjukkan virus corona penyebab Covid-19 akan kian menular saat gejala masih ringan.
Ilustrasi: Penelitian skala kecil menunjukkan virus corona penyebab Covid-19 akan kian menular saat gejala masih ringan. (Foto: ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penelitian terbaru menunjukkan virus corona (SARS CoV-2) akan semakin menular saat gejala masih ringan. Sebaliknya, ketika gejala sudah parah, virus kemungkinan tidak terlalu menular.

Temuan yang dipublikasikan di medRxiv ini merupakan hasil penelitian awal yang dilakukan pada sembilan partisipan. Studi ini disebut sebagai pintu masuk untuk mengetahui penyebab penularan virus corona yang sangat cepat.

"Ini sangat kontras dengan SARS (sindrom pernapasan akut parah)," tulis peneliti, seperti dikutip dari Live Science.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pasien SARS, penularan virus mencapai puncaknya pada sekitar tujuh hingga 10 hari, karena infeksi menyebar dari saluran pernapasan atas ke jaringan paru-paru dalam.


Sedangkan pada tujuh pasien Covid-19 yang diteliti, peneliti mendapati penularan virus mencapai puncak sebelum hari kelima dengan tingkatan penularan 1.000 kali lebih tinggi dibandingkan pada pasien SARS.

Pada dua pasien Covid-19 lainnya yang diteliti, puncak penyebaran virus muncul saat infeksi sudah menyebar ke paru-paru. Penularan virus mencapai tingkat maksimum pada hari 10-11.

Temuan menarik lainnya adalah virus dapat tumbuh pada tenggorokan, hidung, dan dahak. Namun, pada hari ke-delapan, sampel yang diambil pada pasien dengan kasus ringan tidak menghasilkan pertumbuhan virus. Hasil ini semakin memperkuat virus corona kurang menular setelah beberapa hari.

Studi: Virus Corona Semakin Menular saat Gejala RinganFoto: CNN Indonesia/Fajrian


Berdasarkan temuan ini, peneliti merekomendasikan pasien di rumah sakit bisa dipulangkan lebih awal dengan isolasi diri di rumah setelah 10 hari kemunculan gejala.

Para ahli menilai penelitian ini merupakan langkah awal untuk mengetahui penyebaran virus corona yang sudah menjadi pandemi.

"Ini adalah kontribusi yang sangat penting untuk memahami sejarah alami penyakit klinis Covid-19 maupun implikasi kesehatan masyarakat terhadap pelepasan virus," kata direktur Center for Infectious Disease Research and Policy, University of Minnesota, Michael Osterholm kepada Stat News.

Namun, karena penelitian ini terbatas pada skala kecil maka masih dibutuhkan lebih banyak kasus untuk melihat penularan virus corona pada tingkat populasi. Pelbagai studi terkait Covid-19 terus bermunculan dan kemungkinannya masih terbuka untuk diperbarui. Ini lantaran SARS CoV-2 merupakan virus dari keluarga corona dengan jenis baru dan karakteristik unik.

[Gambas:Video CNN]

(ptj/nma)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER