Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai langkah pencegahan
virus corona yang ditandai dengan gejala demam, batuk, pilek, dan sesak napas, berbagai perusahaan, restoran, dan mal sudah melakukan pengecekan suhu tubuh dengan menggunakan
termometer tembak atau termometer non-kontak.
Namun banyak orang yang mengeluhkan ketika suhu tubuhnya dicek, menunjukkan angka yang 'aneh' baik rendah atau terlalu tinggi. Misalnya 30 derajat celcius atau pun lebih tinggi daripada normal. Normalnya suhu tubuh manusia berkisar antara 35-37 derajat celcius.
Ada beberapa tips penggunaan termometer tersebut untuk mengukur suhu badan agar mendapat suhu yang tepat dikutip dari
Badan Standarisasi Nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Gunakan termometer klinikPerhatikan termometer yang dipilih, dan pastikan termometer tersebut adalah termometer klinik bukan industri. Termometer klinik dirancang khusus untuk
mengukur suhu badan dengan rentang ukur 30 derajat Celcius - 42 derajat Celcius sehingga memberikan hasil pengukuran suhu badan yang tepat.
Sedangkan termometer industri punya rentang ukur suhu tubuh yang lebih tinggi sehingga akan menimbulkan kesalahan yang relatif lebih tinggi.
2. Pakai sarung tanganGunakan sarung tangan ketika akan memakai termometer. Hal ini dilakukan untuk menghindari panas dari telapak tangan si pengguna termometer.
3. Ganti baterai berkalaSemakin lama termometer daya baterai termometer akan berkurang. Hal ini akan berpengaruh pada hasil pembacaan suhu tubuh seseorang.
5. Tempatkan termometer di depan dahi sesuai dengan jarak yang tercantum dalam buku petunjukJarak ukur dari termometer ke dahi akan sangat memengaruhi hasil pembacaan. Jarak yang terlalu jauh akan menyebabkan suhu badan terdeteksi lebih rendah dari yang sebenarnya.
6. Ulangi pengukuranSuhu badan di atas 37,5°C menunjukkan gejala demam. Sebaliknya, suhu di bawah 35 °C juga terlalu rendah bagi manusia yang sehat.
(chs)