Celoteh Virtual Pemandu Wisata California di Tengah Corona

CNN Indonesia
Kamis, 26 Mar 2020 11:38 WIB
Tak ada alasan menggelar tur wisata bagi Adam Duford, karena ia tetap menggelar tur wisatanya lewat layar telepon genggam.
Adam Duford, pemilik agen wisata Surf City Tours, saat melakukan tur virtual selama pandemi virus corona di California, Amerika Serikat. (AFP/ROBYN BECK)
Jakarta, CNN Indonesia -- "Semuanya, di sebelah sini terlihat lautan!" kata Adam Duford, ketika tur Santa Monica yang dipandunya tiba di salah satu pantai yang terkenal di dunia itu.

Tetapi Duford berdiri sendirian di pantai California itu, tanpa kehadiran turis yang biasanya menambah pundi-pundi pemasukannya setiap hari.

Panorama Samudera Pasifik disiarkan langsung di jejaring sosial melalui telepon genggamnya, dengan gambar ombak yang menabrak karang sedikit terganggu oleh sinyal internet yang buruk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebaran virus corona telah membuat industri pariwisata California lesu, karena banyak objek wisata yang ditutup dan imbauan untuk tetap berada di rumah demi menghindari penyebaran COVID-19 lebih luas.

Jadi, Duford terpaksa ikut mengandangkan bis tingkat beratap terbuka milik agen wisatanya, dan mencoba pendekatan baru untuk menjangkau mereka yang sedang isolasi mandiri di rumah.

"Tanpa kehadiran turis, sama sekali tidak ada pemasukan yang masuk, jadi pada dasarnya strategi saya hanya hibernasi serta menjadi kreatif dan produktif ... mencoba untuk berpikir positif," kata pemilik Surf City Tours itu kepada AFP.

"Saya harap semua orang berada dalam tempat yang aman dan menjaga jarak sosial," katanya di awal tur virtualnya, yang rencananya akan dia operasikan setiap hari.

Dengan ponsel di satu tangan dan buku catatan di tangan lainnya, Duford memulai turnya pada hari musim semi yang cerah di Chez Jay, restoran bersejarah tempat pertemuan Marilyn Monroe dan Presiden John F. Kennedy.

Dia menceritakan perkembangan kota itu sejak kedatangan orang Spanyol melalui pembangunan dermaga yang dikunjungi oleh jutaan turis setiap tahunnya - tetapi sekarang sedang ditutup sementara karena pandemi corona.

Usir stres

California, negara bagian terpadat di Amerika Serikat dan ekonomi terbesar kelima di dunia, telah menderita lebih dari 2.200 kasus virus korona yang dikonfirmasi, termasuk setidaknya 42 kematian.

Minggu ini, pantainya kosong, jauh berbeda dari pemandangan saat akhir pekan, ketika puluhan ribu warga California mengabaikan perintah Gubernur Gavin Newsom untuk diam di rumah.

Pada hari Senin (23/2), Newsom memerintahkan penutupan semua tempat parkir di pantai dan taman - aturan penutupan awal untuk menghalangi kedatangan pengunjung lebih banyak.

Ini adalah pukulan lain bagi sektor pariwisata California, yang menyuntikkan lebih dari US$145 miliar ke dalam perekonomian AS pada tahun lalu, menurut badan pariwisata Visit California.

Nirlaba pariwisata ini memperkirakan pertumbuhan 3,9 persen tahun ini sebelum virus corona menyerang.

Suasana sepi juga terasa di Hollywood Walk of Fame, yang biasanya ramai dengan turis berfoto atau berbelanja.

"Pada minggu seperti ini saat liburan musim semi dimulai, biasanya kami bisa kedatangan ribuan tamu," kata Duford.

Dia mengoperasikan agen wisatanya setahun yang lalu, dan memiliki tujuh kendaraan yang dia harapkan akan diluncurkan tahun ini. Tur dua jam seharga mulai dari US$49, sedangkan tur lima setengah jam penuh seharga US$85.

Sebagai dampak sepinya turis, ia harus memberhentikan tujuh karyawannya.

Selama penguncian (lockdown) kota California belum berakhir, Duford bermaksud untuk melanjutkan tur virtualnya.

Taktik yang sama telah diadopsi oleh pengelola Akuarium Pasifik di Long Beach, dengan kamera internet yang menunjukkan aktivitas penjaga di kandang-kandang satwa, begitu juga yang dilakukan di Getty Center dan Museum LACMA yang menjalankan tur virtual.

"Saya sangat berharap bahwa konsep ini membawa banyak kegembiraan bagi orang-orang yang terjebak di rumah," kata Duford.

"Jelas tidak setara dengan yang tur wisata yang sebenarnya, tapi hanya ini yang saya bisa lakukan ... selama 30 menit melarikan diri dari kondisi yang sedang terjadi saat ini."

[Gambas:Video CNN]

(afp/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER