Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak pandemi virus corona menyerang Indonesia pada Maret lalu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng beberapa tempat penginapan untuk menjadi hunian sementara bagi petugas medis atau
cozy homecare.
Beberapa hotel yang dipilih Kemenparekraf sebagai
cozy homecare ialah; Hotel Balairung, Ibis Hotel Senen, Novotel Cikini, Mercure Cikini, Hotel Maxone Jalan Pemuda, Swiss-Belhotel Pondok Indah, serta beberapa properti yang dikelola RedDoorz.
Menteri Parekreaf Wishnutama, memastikan bahwa operasional hotel untuk tenaga medis telah sesuai standar Kementerian Kesehatan dan WHO.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"
Standard operational procedure (SOP) yang berkaitan dengan pelayanan tamu, sebagaimana yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dalam rangka penanganan COVID-19 diantaranya, penyemprotan disinfektan secara rutin terutama di pintu masuk hotel dan
physical distancing di seluruh area hotel, termasuk penggunaan lift," kata Wishnutama dalam konferensi video yang dihelat pada akhir Maret.
"Seluruh petugas medis yang menginap dan para karyawan hotel yang akan masuk akan melewati beberapa tahap antisipasi seperti cek suhu badan, semprot disinfektan, dan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)," tambahnya.
Syarat menjadi cozy homecareMuliandy Nasution, salah satu relawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam konferensi video pada Kamis (16/4) mengungkap sejumlah persiapan yang dilakukan sebelum mengubah hotel menjadi
cozy homecare.
Pelatihan dan bimbingan terhadap karyawan hotel dan warga menjadi hal utama, sehingga kenyamanan semua orang bisa terjaga.
SOP keluar masuk hotel serta diskusi soal mitos pandemi virus corona menjadi beberapa bahan pelatihannya.
"Selain keselamatan petugas medis, kami juga mengutamakan keselamatan karyawan hotel dan warga sekitar. Sebelum menerima petugas medis, karyawan hotel dan warga sekitar kami beri pelatihan dan bimbingan dulu mengenai teknik keselamatan di tengah pandemi virus corona," kata Muliandy.
Petugas medis memilih makanan yang disediakan di Hotel Cempaka, Jakarta. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi) |
Muliandy lanjut mengatakan kalau pemilihan hotel sebagai
cozy homecare berdasarkan permintaan pihak rumah sakit kepada BNPB.
Maksimal jarak antara rumah sakit dan hotel sejauh 2 kilometer, sehingga petugas medis tak harus repot saat harus berangkat pagi atau pulang malam.
"Sesampainya di hotel setelah dinas, kami tak memperlakukan petugas medis seperti tahanan. Hanya bisa masuk atau keluar kamar. Tapi petugas medis juga kami ajak berbincang untuk berbagi pengalaman selama dinas," ujar Muliandy.
PemasukanWakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Rainier H Daulay, mendukung langkah hotel yang menjadi
cozy homecare bagi tenaga medis selama pandemi virus corona.
Dalam wawancara telepon pada Kamis (16/4), ia mengatakan konsep
cozy homecare bisa membantu keuangan hotel di tengah lesunya bisnis wisata saat ini.
Meski demikian ia tetap menyayangkan langkah pemerintah yang hanya "menyalurkan bantuan" untuk ojek online namun tidak dengan wisata, khususnya perhotelan.
"Sangat disayangkan pemerintah baru membantu ojol, padahal ada lebih banyak tenaga kerja di sektor wisata yang butuh bantuan. Ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah, karena sudah banyak hotel yang tutup dan memecat karyawannya," kata Rainier.
Pernyataan Rainier bukan tanpa alasan, karena bisnis yang dimilikinya juga harus meregang nasib di tengah pandemi virus corona.
Salah satu hotelnya di Bali, The Oasis Lagoon Sanur, terpaksa tutup sejak awal April.
Beruntung satu hotel lainnya, Rhadana Hotel, sedang bekerja sama dengan Kedutaan Besar Maroko untuk menampung turis Maroko yang belum bisa kembali ke negaranya.
Dari 70 kamar yang tersedia di sana, setengahnya terisi oleh turis-turis Maroko yang sedang 'terdampar' di Bali.
"Tingkat keterisian ini hanya sementara, karena tidak ada yang tahun persis kapan virus corona akan berakhir. Mungkin hotel saya beruntung, tapi bagaimana dengan ratusan hotel lainnya di Bali?" kata Rainier.
[Gambas:Video CNN] (ard)