Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai penerbangan bertarif murah, EasyJet, sedang mempertimbangkan rencana untuk mengosongkan kursi bagian tengah di dalam kabin pesawat jika pembatasan perjalanan akibat virus corona usai dan para pelancong bisa kembali terbang.
Maskapai yang merupakan salah satu armada pesawat komersial terbesar di Eropa itu mengatakan pengosongan kursi di bagian tengah bersifat sementara dan akan menjadi bagian dari paket strategi untuk melindungi para pelancong.
"Berdasarkan diskusi kami dengan EASA [Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa] dan agen lainnya, kemungkinan ada cara baru untuk beroperasi," kata juru bicara EasyJet dalam sebuah pernyataan, seperti yang dikutip dari
CNN Travel pada Jumat (17/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cara itu bisa saja termasuk membiarkan kursi tengah kosong untuk menciptakan lebih banyak ruang bagi penumpang."
Maskapai mengatakan hingga saat ini rencana itu masih dalam pembahasan.
"Belum ada yang diputuskan secara resmi," kata juru bicara EasyJet.
Maskapai yang berkantor pusat di Inggris itu menangguhkan seluruh operasionalnnya pada akhir Maret, sebagai tanggapan terhadap larangan perjalanan di seluruh dunia dan langkah-langkah
lockdown di Inggris.
Seperti yang dikutip dari
The Independent pada Jumat (6/3), diketahui ada penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat area duduk terbaik di dalam pesawat agar terhindar dari penularan virus penyakit.
Penelitian terbaru itu menunjukkan bahwa mereka yang duduk di dekat jendela kemungkinan besar terhindar dari penularan virus menular.
Dalam sebuah studi 2018 yang melacak "perilaku, gerakan, dan transmisi penyakit pernapasan yang ditularkan melalui cairan selama penerbangan maskapai lintas benua", sekelompok tim peneliti yang dipimpin oleh Universitas Emory Atlanta menemukan bahwa mereka yang duduk di dekat jendela memiliki lebih sedikit kontak dengan penumpang lain daripada mereka yang duduk di area lain.
Walaupun mereka yang duduk dekat jendela wara-wiri di dalam kabin, mereka tetap terhindar dari penularan virus penyakit karena hanya prosentase pergerakannya hanya 43 persen di sekitar pesawat.
Sedangkan yang duduk di kursi dekat lorong prosentase pergerakannya hingga 80 persen.
[Gambas:Video CNN]
(ard)