Kecantikan Villa d'Este yang Merana di Tengah Pandemi Corona

CNN Indonesia
Jumat, 24 Apr 2020 09:47 WIB
This picture taken on April 17, 2020, shows The square and the church of Santa Maria Maggiore and the entrance of the  famous terraced hillside Italian Renaissance garden and fountains Villa D'Este in Tivoli during the lockdown aimed at curbing the spread of the COVID-19 infection, caused by the novel coronavirus. (Photo by Filippo MONTEFORTE / S fornasier / AFP)
Villa D'Este in Tivoli, Italia. (Filippo MONTEFORTE / S fornasier / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Taman dan air mancur terlihat lebih mewah dari sebelumnya, kata direktur Italia dari situs warisan UNESCO itu dengan nada suram di tengah sepinya turis selama masa pandemi virus corona.

Villa d'Este, objek wisata yang berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Roma, adalah keajaiban abad ke-16.

Setiap hari, hampir 2.000 pengunjung biasa berjalan di sepanjang jalan setapaknya, mengagumi patung-patung Renaisans-nya dan menikmati pemandangan dari lereng bukit yang bertingkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi Villa d'Este telah ditutup, bersama dengan seluruh objek wisata dan tempat kongko di negara Mediterania ini, sejak paruh pertama Maret akibat pandemi virus corona.

Direktur Villa d'Este berusaha tetap optimis di tengah kondisi ini.

"Dalam situasi saat ini, keindahan berkontribusi bagi kesejahteraan kita," kata Andrea Bruciati, yang saat ditemui sedang berkendara dengan mobil golf di bawah sinar matahari yang hangat dan langit yang biru.

"Saya merasakan kesedihan yang mendalam bahwa keindahan ini tidak dapat dinikmati banyak orang."

Bruciati ikut menyinggung sesuatu yang sedang dikhawatirkan oleh para ilmuwan Italia - dampak psikologis dari penguncian (lockdown) negara.

Para ilmuwan mendorong pemerintah Italia untuk mulai melakukan tes psikologis terhadap penduduk untuk mengukur ketahanan mental seseorang dalam situasi ini.

Bruciati percaya semua orang akan merasa jauh lebih baik jika mereka diizinkan mengunjungi kebunnya.

"Alam memberi kita pesan yang sangat penting, pesan kelahiran kembali, regenerasi," katanya.

"Itu memungkinkan kita untuk terus bergerak maju meskipun ada tragedi."

[Gambas:Instagram]

'Tidak ada pengunjung, nol!'

Sebenarnya ada dua villa yang terdaftar di UNESCO di Tivoli, sebuah kota di timur laut Roma: Villa d'Este dan Villa Hadrian yang berisi reruntuhan dari zaman kaisar Romawi yang memerintah dari 117 hingga 138 Masehi.

Saat ini keduanya ditutup, dan sang walikota ikut merasa sedih.

"Kami tidak punya pengunjung sekarang, tidak ada! Nol! Nol!" kata Giuseppe Proietti.

Sumber-sumber pendapatan lokal telah mengering, dan tidak ada yang benar-benar tahu kapan para wisatawan akan berani kembali ke Italia, yang sudah mencatat 23.660 kematian akibat virus corona.

"Restoran-restoran, objek wisata bersejarah ... Semuanya benar-benar tertutup," kata walikota.

Pariwisata sangat penting untuk kelangsungan ekonomi Italia, dengan seperlima penduduknya bekerja di sektor ini.

Dari 19 hotel di Tivoli, kini hanya dua yang masih terbuka, kata kepala asosiasi akomodasi setempat, Pietro Conversi.

"Hotel yang masih buka dikarenakan punya dasar hukum, sementara yang terpaksa tutup akibat sepi tamu," kata Conversi.

"Kami berusaha memahami bagaimana kami akan bertahan (sampai akhir musim turis) pada bulan Oktober."

Di Villa d'Este, Bruciati mengatakan dia tidak melihat jalan keluar yang jelas.

Sebaliknya, ia ingin menggunakan sumber daya apa pun yang tersisa untuk membuat kota dan taman-tamannya terlihat sebaik mungkin saat turis datang kembali.

"Vila ini menderita," katanya.

"Tapi setidaknya kita berusaha memperbaikinya untuk pengunjung di masa depan."

[Gambas:Video CNN]

(afp/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER