Belangiran, Tradisi Mandi Massal di Lampung Jelang Ramadhan

CNN Indonesia
Kamis, 23 Apr 2020 18:57 WIB
Ilustrasi sungai
Ilustrasi sungai. (LifeofPix)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, masyarakat Lampung punya tradisi mandi bersama alias Belangiran yang punya makna penyucian diri.

Namun karena wabah pandemi virus corona, bisa jadi tradisi Belangiran pada tahun ini tak bisa digelar.

Dikutip dari Alif.id pada Kamis (23/4), tradisi Belangiran ini biasanya digelar di Kampung Olok Gading, Teluk Betung, Bandar Lampung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masyarakat salah satu kampung wisata di Bandar Lampung ini menggelar Belangiran di Sungai Way Belau, atau yang juga disebut Kali Akar.

Tradisi ini sebenarnya tidak hanya berupa mandi bersama untuk menyucikan diri, melainkan juga sebagai ajang silaturahmi antarwarga.

Biasanya setelah mandi, ada doa dan cuak mengan alias makan bersama.

Setelah dilakukan ritual dan upacara, masyarakat berebutan mencebur ke sungai yang telah ditaburi untuk mandi bersama dengan diiringi lantunan bubandung atau syair yang berisi doa minta untuk keselamatan kepada Allah SWT.

Warga yang hadir juga membasuh wajahnya dengan air yang telah dicampur dengan merang padi yang telah dibakar, jeruk nipis dan kembang setaman alias beraneka macam bunga.

Belangiran merupakan simbol membersihkan pikiran dan hati untuk menghadapi bulan Ramadhan, agar ibadah puasanya lancar terlepas dari godaan.

[Gambas:Instagram]

Menurut tokoh adat Lampung yang juga anggota Komite Seni Tradisi Dewan Kesenian Lampung (DKL) Sutan Purnama, Belangiran secara harafiah berarti penyucian diri.

"Asal kata Belangiran adalah belangekh yang maknanya mandi untuk menyucikan diri," katanya.

Belangiran di Lampung ini biasanya dilaksanakan secara bersama-sama beberapa pekon (kampung) seperti di Olok Gading, Sukadanaham, Pengajaran, dan Kedamaian, yang berlokasi di mata air yang terjaga kesuciannya, mulai dari kolam renang, sungai, sampai laut.

Di luar bulan Ramadhan, warga Lampung kerap melakukan Belangiran sendiri-sendiri, karena tradisi tersebut juga dianggap membuang sial.

"Ada juga yang melakukan Belangiran supaya segera mendapat jodoh. Tapi inti filosofinya, tetap penyucian diri. Bahkan secara adat, setiap orang yang akan melakukan ritual ini bersama-sama menuju sumber air dengan memakai pakaian adat Lampung," ujar Sutan Purnama.

Artikel ini merupakan bentuk kerja sama CNNIndonesia.com dengan Alif.id dan ditulis sebelumnya oleh Christian Saputro.

[Gambas:Video CNN]

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER