WHO Sebut Ada Sekitar 8 Teratas Kandidat Vaksin Corona

CNN Indonesia
Rabu, 13 Mei 2020 10:53 WIB
Petugas medis mengambil sampel petugas PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) saat tes swab di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin (27/4/2020). PT KCI bersama Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Dishub dan Labkesda Provinsi Jawa Barat serta Dinkes Kota Bogor melakukan tes swab untuk 350 warga yang terdiri dari petugas PT KCI dan penumpang KRL Commuter Line yang dilakukan secara massal dan random dengan mengumpulkan cairan atau sampel dari bagian belakang hidung dan tenggorokan sebagai salah satu metode untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) di moda transportasi KRL Commuter Line. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.
Ilustrasi: WHO tengah mengupayakan dana tambahan untuk mempercepat pengembangan vaksin guna melawan virus corona penyebab Covid-19. Setidaknya kini ada sekitar tujuh atau delapan teratas kandidat vaksin corona. ( Foto: ARIF FIRMANSYAH/ARIF FIRMANSYAH)
Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan timnya tengah mempercepat kerja untuk menghasilkan vaksin Covid-19. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan percepatan sedang diupayakan melalui dana penelitian tambahan untuk misi pengembangan vaksin virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) ini.

Ia mengatakan setidaknya ada sekitar tujuh atau delapan teratas calon vaksin virus corona penyebab Covid-19. Hanya saja Tedros enggan merinci.

"Kami memiliki kandidat yang baik sekarang. Yang teratas, sekitar tujuh, delapan. Tetapi kami memiliki lebih dari 100 kandidat," kata Tedros seperti dikutip The Times of Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sebelumnya dua bulan lalu dalam sebuah video di UN Economic and Social Council, Tedros pernah mengatakan perlu waktu 12 hingga 18 bulan untuk mendapatkan vaksin. Tapi ia mengupayakan percepatan dengan bantuan dana sekitar 7,4 miliar Euro yang dijanjikan para pemimpin dari 40 negara, organisasi dan bank guna kepentingan penelitian, pengobatan dan pengujian.

Kata dia jumlah dana itu tak akan cukup dan dana tambahan masih diperlukan untuk mempercepat pengembangan vaksin. Tapi yang lebih penting lagi, menurut Tedros adalah memastikan bahwa vaksin kelak dapat menjangkau semua orang dan tak satupun yang tertinggal.

"Kami fokus pada beberapa kandidat yang kami miliki, yang dapat membawa hasil yang mungkin bisa lebih baik. Dan kami mempercepat kandidat yang menunjukkan potensi lebih baik," tutur dia lagi.

INFOGRAFIS AGAR TAK TERTULAR VIRUS CORONAFoto: CNN Indonesia/Fajrian
INFOGRAFIS AGAR TAK TERTULAR VIRUS CORONA


Sejak Januari menurut Tedros, WHO telah bekerja sama dengan ribuan peneliti di seluruh dunia untuk mempercepat dan melacak pengembangan vaksin virus corona. Mulai dari pengembangan model hewan hingga desain uji klinis.

Tedros menambahkan, ada pula konsorsium lebih dari 400 ilmuwan yang terlibat dalam pengembangan dan diagnosa vaksin. Ia pun menekankan bahwa Covid-19 adalah penyakit yang, "sangat menular dan membunuh".


Pandemi ini, kata Tedros, memberikan banyak pelajaran yang menyakitkan bagi semua pihak. Terutama soal pentingnya kekuatan sistem kesehatan nasional dan regional. Hingga Rabu (13/5) berdasar data Johns Hopkins University, secara global ada lebih 4,2 juta orang terinfeksi dan 291 ribu lebih orang meninggal dunia.

"Namun tren saat ini, lebih dari 5 miliar orang tidak akan bisa mengakses layanan penting ini--kemampuan untuk melihat pekerja kesehatan, akses terhadap obat-obatan penting, dan perairan yang baik di rumah sakit--hingga 2030," ucap Tedros.

(nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER