Jakarta, CNN Indonesia -- Tak perlu
panjat sosial atau menjadi
social climbers untuk bisa mendapatkan status sosial. Studi terbaru menunjukkan terdapat sembilan hal penting yang dapat meningkatkan status sosial seseorang.
Sekelompok psikolog dari The University of Texas, Austin meneliti daftar nilai yang dapat meningkatkan atau mengurangi status sosial seseorang. Peneliti menganalisis pada 2.751 orang dari 14 negara di dunia.
Ini merupakan penelitian pertama mengenai kriteria status sosial yang dilakukan dalam skala yang besar di dunia. Studi ini dipublikasikan di
Journal of Personality and Social Psychology pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti mengidentifikasi 240 faktor yang mempengaruhi status sosial pada setiap orang. Peneliti lalu menyaring faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam meningkatkan atau mengurangi status sosial seseorang di mata orang lain.
Status sosial merupakan konsep yang menjelaskan posisi seseorang dalam kelompok masyarakat. Status sosial ini dapat berupa penghargaan, pengakuan, atau bahkan label pada seseorang.
Hasilnya, peneliti mendapati sembilan hal yang paling berpengaruh dan dapat meningkatkan status sosial seseorang di mata masyarakat.
"Manusia hidup di dunia sosial di mana peringkat relatif penting untuk hampir semua hal, akses Anda ke sumber daya, kemampuan Anda untuk menarik pasangan, dan bahkan berapa lama Anda hidup," kata salah satu peneliti psikolog David Buss, dalam keterangan pers.
Dikutip dari
Psychology Today, temuan menarik dari penelitian ini adalah sembilan hal yang meningkatkan status sosial itu bukanlah yang berkaitan dengan kekayaan atau tingkat popularitas seseorang.
Berikut 9 faktor yang meningkatkan status sosial seseorang
1. Kejujuran
2. Keberanian
3. Memiliki selera humor yang baik
4. Pekerja keras
5. Memiliki pengetahuan yang luas
6. Cerdas
7. Baik hati
8. Sikap kepemimpinan
9. Rela berkorban untuk orang lain.
Sedangkan hal-hal yang dapat menurunkan status sosial seseorang dalam lingkungan pertemanan dan kehidupan diantaranya adalah dikenal sebagai pencuri, menyebarkan penyakit seksual, kejam, dan jahat.
"Meskipun penelitian ini dilakukan sebelum pandemi virus corona, menarik melihat bahwa menyebarkan penyakit secara universal merugikan status seseorang," kata Buss.
(ptj/chs)
[Gambas:Video CNN]