Panduan Penggunaan Povidone-Iodine sebagai Obat Kumur

CNN Indonesia
Kamis, 09 Jul 2020 14:01 WIB
Asian Woman rinsing and gargling while using mouthwash from a glass, During daily oral hygiene routine, Female in a pink silk robe, Dental Healthcare Concepts
Ilustrasi: Berkumur hingga ke bagian belakang rongga mulut atau gargle menggunakan povidone-iodine disebut ampuh jadi perlindungan tambahan dari infeksi virus corona. (Foto: iStockphoto/Tharakorn)
Jakarta, CNN Indonesia --

Di tengah pandemi virus corona, penting untuk menjaga kebersihan rongga mulut dan tenggorok. Ini karena bagian tubuh tersebut berisiko menjadi jalur masuknya virus--termasuk virus penyebab Covid-19.

Profesor Rahmi Amtha dari Satgas Covid-19 Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) menerangkan, reservoir virus corona termasuk berada di mulut hingga tenggorok. Karena itu ia menyarankan untuk berkumur atau gargling (gargle/berkumur hingga ke bagian belakang rongga mulut) menggunakan antiseptik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari semua antiseptik rongga mulut yang beredar di pasaran, terdapat obat kumur yang sudah lama beredar dengan bahan dasar povidone-iodine. Povidone-iodine ini punya 38 mikrobisidal, termasuk SARS dan MERS, sekarang SARS-Cov-2 (virus corona) itu akan dibuktikan lagi kemampuan antivirusnya," kata Rahmi dalam webinar bersama Betadine, Rabu (8/7).

Dalam riset yang diterbitkan International Journal of Oral Science, virus corona rentan terhadap oksidasi sehingga terkait dengan obat kumur, bahan yang disarankan adalah povidone-iodine atau hidrogen peroksida. Povidone iodine disebut pun lebih mampu membunuh virus dibandingkan antiseptik lain seperti chlorhexidine dan benzalkonium chloride.

Anda dapat menemukan povidone-iodine di pasaran dalam produk obat kumur atau mouthwash.

Woman gargle in the washroomIlustrasi: Berkumur hingga ke bagian belakang rongga mulut atau gargle menggunakan antiseptik yang mengandung povidone-iodine disebut ampuh jadi perlindungan tambahan dari infeksi virus corona. (Foto: iStockphoto/Yagi-Studio)

Rahmi pun menyarankan penggunaan povidone-iodine sebagai berikut.

1. Siapkan 10-15 mililiter povidone-iodine dan kumur ke dalam rongga mulut selama 30 detik.

2. Kemudian, gargle ke area belakang rongga mulut (posterior). Anda cukup mendongakkan kepala sekitar 45 derajat. Kumurkan hingga menimbulkan bunyi 'rrrr' selama 30 detik.

3. Buang povidone-iodine.

4. Akhiri dengan membilas sisa povidone-iodine dengan berkumur dengan air biasa.

"Kenapa gargle? Kalau hanya kumur, itu (yang terkena antiseptik) hanya area mulut depan, lidah sampai mukosa pipi kanan dan kiri. Gargle dengan mendongakkan kepala membuat kandungan antiseptik mencapai bagian belakang mulut," Rahmi menjelaskan.

Siapa saja yang perlu berkumur?

Menurut Rahmi, orang-orang yang perlu berkumur khususnya dengan povidone-iodine adalah mereka yang menjalani prosedur berisiko tinggi yang mengakibatkan paparan sekresi dari rongga hidung, mukosa, rongga mulut, kerongkongan dan paru. Misalnya ia mencontohkan, para petugas medis, pasien positif Covid-19 dan, orang yang berada di atau berasal dari area berisiko tinggi infeksi virus corona.

Pada petugas medis, dia berpesan untuk rutin berkumur ketika terlibat langsung dalam penanganan pasien di daerah berisiko tinggi, mengalami keterbatasan APD, saat sebelum dan setelah kontak dengan pasien juga, saat menangani prosedur berisiko tinggi pada pasien yang tidak bergejala.

Berapa kali gargle dengan povidone iodine?

Rahmi menuturkan dalam riset yang diterbitkan dalam jurnal Oral Oncology, untuk pasien atau tenaga kesehatan tanpa gejala atau berada di tempat dengan risiko penularan tinggi disarankan berkumur--dengan povidone iodine--hingga empat kali sehari. Namun dia mengingatkan, rongga mulut sebenarnya memiliki mikroflora alami yang perlu dijaga keseimbangannya, karena itu perlu jeda sehingga setelah penggunaan dua minggu sebaiknya dihentikan beberapa waktu terlebih dulu. Baru setelah itu kemudian bisa memakai povidone-iodine lagi untuk berkumur.

Waktu jeda tersebut bertujuan memberikan kesempatan pada mikroflora beregenerasi dan terjaga keseimbangannya.

Sedangkan untuk orang tanpa gejala, kondisi imun baik, berada dalam konteks menjaga kebersihan mulut bisa digunakan sekali sehari. Rahmi berkata untuk penggunaan reguler, Anda bisa gargle sebelum atau sesudah beraktivitas.

"Masa pandemi ini boleh dipakai 1-2 kali, sebelum dan atau sesudah beraktivitas," imbuh dia.

(els/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER