Pemerintah Iran pada Jumat (10/7) mengimbau penduduk Iran untuk menghindari bepergian ke dua destinasi wisata populer di negaranya karena kekhawatiran peningkatan kasus virus corona di sana.
Setiap liburan musim panas, Provinsi Khorasan Razavi dan Provinsi Mazandaran kerap menjadi destinasi wisata yang ramai turis.
Provinsi Khorasan Razavi memiliki sumber mata air panas, danau, gua, dan beragam titik pendakian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di provinsi yang banyak dihuni ladang Bunga Saffron ini juga bersemayam makam Imam Reza, Masjid Goharshad, dan sekitar 1.179 situs bersejarah lainnya.
Sementara itu, Provinsi Mazandaran diapit oleh Gunung Damavand - gunung tertinggi di Iran, dan Laut Kaspia, sehingga banyak yang mendatanginya untuk wisata alam.
Desa Filband juga populer menjadi destinasi wisata ski.
Namun pada musim panas tahun ini, Kementerian Kesehatan Iran "sangat menyarankan semua orang untuk menghindari bepergian ke provinsi Khorasan Razavi dan Mazandaran".
Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Sima Sadat Lari, mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa 142 orang telah meninggal karena penyakit COVID-19, turun dari 221 pada Kamis (9/7) yang rekor tertinggi Republik Muslim itu.
Selanjutnya, 2.262 infeksi baru juga dicatat pada hari Jumat, sehingga jumlah total kasus di negara ini menjadi 252.720, termasuk 12.447 kematian.
![]() |
Situasi ini mengkhawatirkan di 19 dari 31 provinsi Iran di mana infeksi meningkat, termasuk Tehran, kata Lari.
"Sebagian besar (baru) kasus rawat inap dan infeksi yang berhubungan dengan acara pemakaman dan perayaan pernikahan," tambahnya, mengutip laporan resmi yang diberikan kepada kementerian.
Hanya dalam beberapa minggu, virus corona telah menulari banyak orang di Iran, sehingga menjadi wabah paling mematikan di Timur Tengah.
Korban tewas harian di negara itu dari virus telah mencapai 100 sejak sekitar pertengahan Juni, mendorong pihak berwenang menerapkan aturan wajib masker di tempat tertutup, di antara langkah-langkah lainnya.