Penyebab Tekanan Darah Tinggi dan Cara Mengantisipasinya

CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2020 12:47 WIB
Penyebab tekanan darah tinggi bergantung pada jenis hipertensinya, ada primer dan sekunder. Tapi secara umum, gaya hidup tak sehat berpotensi tingkatkan risiko.
Ilustrasi: Penyebab tekanan darah tinggi bergantung pada jenis hipertensinya, ada primer dan sekunder. Tapi secara umum, gaya hidup tak sehat berpotensi meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi atau hipertensi. (Foto: Istockphoto/GlobalStock)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mengonsumsi terlalu banyak garam dalam makanan atau, stres kerapkali disebut menjadi penyebab tekanan darah tinggi (hipertensi). Ada betulnya lantaran kedua hal itu jadi penyebab paling umum.

Hanya saja, ada beberapa penyebab lain tekanan darah tinggi yang perlu Anda catat.

Tekanan darah tinggi merupakan kondisi saat aliran darah memberikan tekanan yang lebih besar ke jantung dan dinding pembuluh darah. Jika dibiarkan lambat laun bakal merusak seluruh pembuluh darah dan organ yang terhubung langsung dengan pembuluh darah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi hipertensi acapkali asimptomatik atau tanpa gejala karena kerjanya yang perlahan.

"Hipertensi muncul tanpa gejala seperti kebocoran sedikit demi sedikit dan tidak terasa. Saat kebocoran sudah besar barulah efeknya terasa dan biasanya sudah menimbulkan kerusakan organ yang parah," terang dokter spesialis saraf, Amanda Tiksnadi beberapa waktu lalu.

Makanan, obat-obatan, gaya hidup, usia dan genetika seperti dikutip dari Family Doctor, dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi. Kondisi masing-masing orang berbeda, dokter lantas akan mendiagnosa apa penyebab pasti tekanan darah tinggi yang Anda alami.

[Gambas:Video CNN]

Namun begitu secara umum, berikut penyebab tekanan darah tinggi.

- Diet tinggi garam, lemak atau kolesterol.

- Kondisi kronis seperti masalah ginjal dan hormon, diabetes dan kolesterol tinggi.

- Riwayat keluarga, terutama jika orang tua atau kerabat dekat Anda memiliki tekanan darah tinggi.

- Kurangnya aktivitas fisik.

- Semakin tua usia maka semakin tinggi risiko terkena tekanan darah tinggi.

- Kelebihan berat badan atau obesitas.

- Beberapa obat KB atau obat lainnya bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

- Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol berlebihan.

Jenis Hipertensi dan Penyebabnya

Sementara laman Healthline menjelaskan lebih rinci, ada dua jenis hipertensi dan masing-masing memiliki penyebab berbeda. Dua jenis itu adalah hipertensi primer dan hipertensi sekunder.

Hipertensi primer atau hipertensi esensial merupakan tekanan darah tinggi yang berkembang dari waktu ke waktu tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi. Para peneliti masih belum menemukan mekanisme pasti yang menyebabkan tekanan darah meningkat secara perlahan.

Tapi terdapat kombinasi faktor yang boleh jadi berperan antara lain genetik, perubahan fisik dan faktor lingkungan. Genetik berarti faktor dari keturunan atau riwayat kesehatan orang tua.

Sementara perubahan fisik menyoal kemungkinan masalah pada bagian tubuh aja, salah satunya misal, perubahan fungsi ginjal. Sedangkan faktor lingkungan, berkaitan dengan pilihan gaya hidup seperti pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik.

infografis Catatan Olahraga untuk HipertensiFoto: CNN Indonesia/Laudy Gracivia
infografis Catatan Olahraga untuk Hipertensi

Jenis kedua yakni hipertensi sekunder. Tekanan darah tinggi yang ini terjadi dengan cepat dan bisa menjadi lebih parah dibanding hipertensi primer.

Beberapa kondisi yang menyebabkan hipertensi sekunder meliputi penyakit ginjal, obstructive sleep apnea atau gangguan pernapasan saat tidur, cacat jantung bawaan, masalah pada tiroid, efek samping obat, penggunaan obat terlarang, penyalahgunaan alkohol atau konsumsi berlebihan, gangguan kelenjar adrenal, dan tumor endokrin tertentu.

Pencegahan Hipertensi

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2015 menunjukkan sekitar 1,3 miliar orang di dunia menderita hipertensi. Atau ini berarti, satu dari tiga orang dunia terdiagnosa memiliki tekanan darah tinggi. Jumlah ini terus meningkat saban tahun.

Perkiraannya, pada 2025 akan ada 1,5 miliar orang di dunia yang terkena hipertensi dan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi beserta komplikasinya.

Gaya hidup sudah barang tentu berpotensi menyebabkan peningkatan tekanan darah. Tapi menurut Kepala Kardiologi dan Asosiasi Direktur dari Bluhm Cardiovascular Institute di Chicago, Clyde Yancy, data menunjukkan bahwa hipertensi sangat sulit dihindari seiring pertambahan usia.

Kendati begitu ancaman hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat dan menghindari kebiasaan yang meningkatkan risiko. Mulai dari merokok, mengonsumsi alkohol berlebihan dan kurang beraktivitas fisik.

Anda juga perlu menjaga gizi seimbang dan makanan bernutrisi tinggi. Hindari pula terlalu banyak mengonsumsi gula, garam atau lemak yang berlebih.

(nma/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER