Sepanjang akhir pekan kemarin, orang-orang memadati taman wisata air di Wuhan, kota di China tempat virus corona pertama kali muncul, untuk menikmati pesta musik elektronik yang digelar.
Wuhan Maya Beach Water Park dipenuhi oleh orang-orang yang terlihat mengambang dan berenang di kolam renang, tak sedikit yang mengenakan aksesori berwarna neon yang menjadi ciri khas pesta musik elektronik.
Taman wisata air itu telah dibuka kembali pada bulan Juni, setelah Wuhan secara bertahap melonggarkan penguncian wilayah dan membuka perbatasan, dua jurus yang dilakukan pemerintah China demi menekan angka penyebaran virus COVID-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taman wisata air - yang menurut media lokal telah membatasi kehadiran 50 persen dari kapasitas normal - menawarkan diskon setengah harga bagi para pengunjung wanita.
Seorang penampil yang beraksi di panggung yang dibangun dekat kolam renang melambaikan tangan ke arah kerumunan, yang kemudian maju berdesakan agar berada lebih dekat dengan panggung.
Beberapa dari mereka tak segan mengeluarkan ponselnya untuk berfoto, meski masih berada di dalam air.
Penampil lain menunggangi water jet board dan menghibur penonton sambil melayang di atas mereka.
Beberapa pengunjung terlihat mengenakan jaket pelampung, namun tidak ada satupun dari mereka yang terlihat mengenakan masker saat DJ mulai memainkan musik di atas panggung.
![]() |
Kasus COVID-19 pertama yang diketahui muncul di Wuhan akhir tahun lalu, kota berpenduduk 11 juta orang, sebelum virus menyebar ke seluruh dunia, menewaskan ratusan ribu orang dan melumpuhkan ekonomi.
Lockdown dicabut pada bulan April, dan tidak ada kasus baru yang ditularkan di dalam negeri yang secara resmi dilaporkan di provinsi Hubei, tempat Wuhan adalah ibu kotanya, sejak pertengahan Mei.
Untuk mencoba dan meningkatkan ekonomi lokal, pemerintah Hubei telah menawarkan akses masuk gratis ke 400 lokasi wisata di seluruh provinsi.
China sebagian besar telah mengendalikan epidemi domestiknya, tetapi wabah sporadis dan banjir besar di musim panas telah memperburuk resesi ekonomi di Negara Panda.
(afp/ard)