Rencana pembukaan kembali pendakian ke Gunung Semeru masih menunggu evaluasi dari pembukaan kembali pendakian ke Gunung Bromo yang dimulai pada 28 Agustus 2020.
Gunung Semeru yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru hingga saat ini telah ditutup selama kurang lebih satu tahun akibat adanya kebakaran hutan pada tahun 2019.
Usai kejadian kebakaran hutan itu, pendakian Gunung Semeru juga belum sempat dibuka karena pandemi virus corona yang tengah melanda Indonesia dan dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan lihat dua minggu ke depan, dan melakukan evaluasi setelah Bromo dibuka. Jika ini semua aman, kita akan buka Semeru," kata John seperti yang dikutip dari ANTARA pada Selasa (25/8).
John menambahkan, pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru akan mempersiapkan pembersihan jalur pendakian Gunung Semeru agar aman dilaui bagi para pendaki jika nantinya gunung tertinggi di Pulau Jawa itu dibuka.
"Sambil pembersihan jalur, kita buka Semeru. Semeru ini ditutup September tahun lalu, jika September kita buka, sudah satu tahun. Para pendaki sudah rindu," kata John.
John menjelaskan untuk kuota pendakian Gunung Semeru, dalam kondisi normal per hari sebanyak 600 orang.
Namun, jika nantinya pendakian tersebut dibuka, kuota maksimal adalah 20 persen, atau sebanyak 120 pendaki per hari.
Rencana pembukaan pendakian Gunung Semeru tersebut tercetus menyusul dibukanya kembali wisata Gunung Bromo pada akhir pekan ini.
Wisata Gunung Bromo dibuka kembali untuk wisatawan pada 28 Agustus 2020, usai ada kesepakatan dan surat rekomendasi dari empat kepala daerah.
Pada tahap awal, para wisatawan yang akan berkunjung ke Gunung Bromo dibatasi sebanyak 20 persen dari total kapasitas daya tampung, atau sebanyak 739 orang per hari.
Jumlah pengunjung tersebut, akan dievaluasi dan ditambah secara bertahap.
(antara/ard)