'Kota Telanjang' di Pesisir Prancis Digerayangi Wabah Corona

CNN Indonesia
Rabu, 26 Agu 2020 14:51 WIB
Cap d'Agde Naturist Village selama ini menjadi destinasi wisata populer bagi kaum nudis yang ingin menikmati pesisir Prancis.
Pemandangan Cap d'Agde Naturist Village di Prancis. (iStockphoto/visuallook)
Jakarta, CNN Indonesia --

Resor nudis terbesar di dunia berada di pusat wabah Covid-19, dengan hampir 150 orang dinyatakan positif setelah bermalam atau mengunjungi pantai di selatan Prancis itu.

Otoritas kesehatan setempat mengatakan 95 orang yang tinggal di Cap d'Agde Naturist Village, yang berada di pesisir Mediterania wilayah Occitanie Prancis, ditemukan mengidap Covid-19, sementara 50 orang lainnya yang bermalam di resor juga dinyatakan positif sekembalinya ke rumah.

Otoritas Kesehatan Regional Occitanie melakukan pengujian selama tiga hari minggu lalu di Cap d'Agde.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengujian dua putaran pertama, yang melibatkan 490 orang, menemukan 95 orang terinfeksi Covid-19. Sebanyak 310 hasil tambahan sedang dianalisis.

Sering disebut "Kota Telanjang", Cap d'Agde adalah resor pantai nudis terbesar di dunia, menarik sebanyak 40 ribu tamu pada hari tertentu selama musim liburan.

Pengunjung bebas untuk bertelanjang di mana pun mereka mau - restoran dan toko, kantor pos atau bank, perahu atau bersantai di pantai umum yang luas, di mana ketelanjangan diwajibkan, bahkan bagi mereka yang tidak menginap di resor.

Pengunjung yang bukan penghuni bisa menginap di hotel naturis, perkemahan atau vila.

Kaum nudis telah menarik perhatian selama pandemi virus corona.

Pada akhir Maret, polisi di Republik Ceko mengeluarkan peringatan setelah adanya keluhan tentang kaum naturis tanpa topeng yang berjemur di bawah cuaca hangat di kota kecil Lázně Bohdaneč, sebelah timur Praha.

"Sayangnya, banyak warga yang berjemur berkumpul dalam kelompok besar, dan beberapa tidak memakai masker wajah," kata pernyataan polisi, seperti yang dikutip CNN Travel.

"Saat polisi datang, semua pengunjung setuju untuk menghormati peraturan pemerintah [bahwa pelindung wajah diwajibkan di luar rumah].

"Warga negara diperbolehkan untuk tidak berpakaian di lokasi yang ditentukan, tetapi mereka tetap harus mengenakan masker, dan hanya berkumpul dalam jumlah yang sesuai."



[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER