Cara Mencegah Kanker Kolon, yang Diderita Aktor Black Panther

CNN Indonesia
Senin, 31 Agu 2020 12:40 WIB
Hingga kini belum diketahui pasti penyebab kanker kolon atau kanker usus besar. Karena itu penting mengetahui cara mencegah kanker kolon sebagai antisipasi.
Ilustrasi: Hingga kini belum diketahui pasti penyebab kanker kolon atau kanker usus besar. Karena itu penting mengetahui cara mencegah kanker kolon sebagai antisipasi. Salah satunya, melalui skrining. (Foto: iStockphoto/ peterschreiber.media)
Jakarta, CNN Indonesia --

Aktor Hollywood, Chadwick Boseman meninggal pada Jumat (28/8) malam di Los Angeles, Amerika Serikat. Pemeran superhero Black Panther yang berpulang di usia ke-43 ini didiagnosa mengidap kanker kolon sejak empat tahun silam.

Kanker kolon adalah jenis kanker yang dimulai di usus besar. Hingga kini belum diketahui jelas apa penyebab kanker usus besar ini, namun kurangnya konsumsi makanan serat seperti sayur hijau, jarang berolahraga dan merokok diduga menjadi faktor pendukung penyakit ini.

Melansir dari Mayo Clinic, kanker kolon biasanya menyerang orang yang sudah berusia lanjut. Namun sebenarnya bisa pula menyerang orang di berbagai rentang usia. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah kanker kolon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut cara mencegah kanker kolon atau kanker usus besar.

1. Skrining

Masalah kesehatan, termasuk kanker kolon akan lebih baik jika terdeteksi sejak awal. Deteksi dini atau skrining bisa membantu mencegah kanker kolon atau mencegah kanker jadi makin parah.

Skrining diperuntukkan terutama untuk mereka yang berisiko kanker kolon seperti orang dengan usia di atas 50 tahun, memiliki riwayat keluarga dengan kanker, riwayat peradangan pada usus, obesitas, kurang gerak, diet kurang sehat dan, kebiasaan merokok.

Melansir dari WebMD, skrining biasanya terdiri atas guaiac fecal occult blood test (tes untuk mengecek darah pada feses), fecal immunochemical test atau FIT (deteksi kanker kolon lewat darah dari usus besar bagian bawah), tes FIT-DNA. Kemudian terdapat pemeriksaan secara langsung pada usus besar meliputi colonoscopy, flexible sigmoidoscopy, dan CT colonography.

2. Konsumsi sayuran, buah dan biji-bijian

Sebaiknya penuhi kebutuhan asupan sayuran, buah dan biji-bijian. Kandungan vitamin, mineral, serat dan antioksidan yang berperan dalam pencegahan kanker. Di sisi lain, kurangi konsumsi daging merah termasuk daging sapi, babi atau domba juga daging yang diproses.

"Kami pikir ini karena komponen berbasis nitrogen dalam daging yang disebut heterocyclic amines yang dihasilkan dalam proses memasak. Daging yang hangus bisa memperburuk keadaan," jelas Charles Fuchs, direktur Gastrointestinal Cancer Center di Dana-Farber Cancer Institute dikutip dari laman Harvard Health Publishing.

Infografis mengenal kanker usus besarFoto: CNN Indonesia/Anggit Gita Parikesit
Infografis mengenal kanker usus besar

3. Cukup vitamin D

Dalam riset yang dilakukan Fuchs didapati bahwa, kekurangan vitamin D berisiko terkena kanker kolon. Saat kandungan vitamin D dalam darah kurang dari 20 ng/ml termasuk tinggi risiko kanker.

Sedangkan mereka yang memiliki kadar vitamin D lebih dari 30 ng/ml akan berisiko rendah terkena kanker kolon. Dia pun merekomendasikan asupan vitamin D paling tidak 2.000 IU per hari.

4. Olahraga

Kurang aktivitas fisik atau olahraga bisa menambah peluang terkena kanker. Itu sebab sebaiknya Anda menyediakan waktu berolahraga selama 30 menit. Anda tidak harus langsung berolahraga selama 30 menit, tetapi bertahap dengan 5-10 menit rutin beberapa kali dalam seminggu.

Seminggu kemudian bisa ditambah jadi 10-20 menit begitu seterusnya. Jenis olahraga bisa menyesuaikan dengan preferensi masing-masing dan tetap memperhatikan kondisi tubuh.

5. Jaga berat badan

Melansir dari laman Cancer, salah satu cara mencegah kanker kolon dengan menjaga berat badan. Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko mengalami kanker kolon. Berat badan bisa dijaga dengan perpaduan asupan diet yang sehat dan aktivitas fisik.

Program penurunan berat badan bisa dilakukan dengan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Tidak perlu buru-buru menurunkan berat badan. Program sebaiknya dilakukan perlahan. Selain kanker kolon, kelebihan berat badan bisa berisiko menimbulkan penyakit lain seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes.

(els/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER