Mengenal Kanker Usus Besar yang Diderita Aktor Black Panther

CNN Indonesia
Sabtu, 29 Agu 2020 16:56 WIB
Chadwick Boseman yang memerankan Raja Wakanda di Black Panther meninggal dunia setelah menderita kanker usus sejak 2016.
Chadwick Boseman meninggal pada Jumat (28/8) di kediamannya di Los Angeles. (Associated Press)
Jakarta, CNN Indonesia --

Aktor Hollywood pemeran superhero Black Panther, Chadwick Boseman, meninggal dunia di usianya ke 43 pada Jumat (28/8) malam di Los Angeles, Amerika Serikat. Keluarga mengatakan ia meninggal setelah berjuang melawan kanker usus besar yang diidapnya sejak 4 tahun lalu.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh American Gastroenterological Association (AGA), kanker usus besar merupakan kanker paling membunuh kedua di AS. Padahal, dalam studi tersebut, AGA menemukan bahwa kanker usus besar sebetulnya dapat dihindari dan dalam stadium awal tingkah kesembuhan pun cukup besar.

Setidaknya, 1 dari 4 orang yang seharusnya melakukan pengecekan, tak melakukan konsultasi kepada tenaga medis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kanker usus besar sendiri tergolong dalam tumor ganas. Penyakit sering kali berawal dari tumor jinak yang biasanya dikenal dengan polip.

Hingga kini, belum diketahui jelas apa penyebab kanker usus besar, namun diduga kurangnya konsumsi makan serat seperti sayur-sayur hijau, jarang berolahraga, dan merokok merupakan faktor pendukung terjadinya kanker usus besar.

Faktor genetik juga dapat menjadi penyebab. Artinya, mereka yang memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita kanker usus besar berpotensi lebih besar mengidap penyakit serupa. Selain itu, faktor usia dan faktor berat badan atau obesitas juga dinyatakan sebagai faktor pendukung.

Infografis mengenal kanker usus besar

Pada stadium awal, pengidap kanker usus besar biasanya tak merasakan gejala apa pun. Namun umumnya, penderita kerap mengalami pendarahan saat buang air besar.

Selain itu waspada jika mengalami diare/sembelit dan perut kembung yang berkepanjangan. Mereka yang kerap merasakan kram atau sakit di daerah perut juga disarankan untuk konsultasi dengan dokter.

Jika sudah memasuki stadium lanjut, penderita kanker usus besar dapat mengalami kelelahan, kesulitan BAB, penurunan bentuk tinja yang terjadi lebih dari sebulan, dan turunnya berat badan secara drastis.

Sebelum kronis, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter jika merasakan gejala-gejala tersebut agar dapat ditangani dengan segera sebelum terlambat.

Sesuai dengan tingkat keparahan, pendalaman seperti Endoskopi (pemantauan usus lewat kamera) atau pemeriksaan sampel biopsi usus dapat dilakukan.

Dianjurkan mereka yang berisiko tinggi untuk melakukan scan (pemindaian) perut secara berkala agar penanganan dini dapat dilakukan. Scan dianjurkan untuk mereka yang berusia di atas 45 tahun.

Pemeriksaan tinja tahunan juga dapat menjadi alternatif untuk mendeteksi adanya darah dalam tinja atau polip di usus.

Penanganan kanker usus besar biasanya diambil sesuai dengan tingkat keparahan. Ada pun jenis pengobatan untuk mengatasi kanker usus besar yaitu operasi, kemoterapi, radioterapi, dan terapi obat.

Untuk mencegah terjadinya kanker usus besar, disarankan untuk melakukan olahraga rutin, mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung serat, menjaga berat bedan ideal, berhenti merokok, serta mengurangi minuman beralkohol.

Jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut, segera lah konsultasi kan kepada dokter atau tenaga kesehatan terdekat.

(wel/stu)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER