Ternyata China Juga Punya Tembok Besar 'KW'

CNN Indonesia
Kamis, 10 Sep 2020 13:14 WIB
Dijuluki oleh pengunjung sebagai "Tembok Besar Palsu", objek wisata ini adalah jalan setapak di Taman Ekologi Nanchang Xixiaguaishiling.
Tembok Besar China di Beijing. (Istockphoto/NI QIN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Di dark web, ada banyak situs yang menawarkan barang replika buatan China, mulai dari sepatu sampai telepon genggam.

Namun siapa sangka kalau di dunia nyata, tepatnya di Nanchang, Provinsi Jiangxi yang berada di China Barat, terdapat replika Tembok Besar China.

Eksistensi replika Tembok Besar China di Nanchang semakin viral di media sosial. Kerumunan turis juga semakin ramai mendatangi objek wisata buatan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijuluki oleh pengunjung sebagai "Tembok Besar Palsu", objek wisata ini adalah jalan setapak di Taman Ekologi Nanchang Xixiaguaishiling.

Dibangun di atas perbukitan yang membentang empat kilometer, dengan bagian-bagian yang dipisahkan oleh menara pengawas, persis seperti tembok yang "asli" di Beijing.

Banyak netizen yang mencemooh keberadaan Tembok Besar China versi Nanchang, namun tak sedikit yang berharap bahwa objek wisata tiruan itu bakal membantu menggenjot perekonomian warga di sekitarnya.

"Buang-buang uang membuat imitasi yang buruk ini. Kita sudah memiliki Tembok Besar," komentar salah satu netizen, seperti yang dikutip dari Global Times pada Kamis (10/9).

"Apa yang dapat Anda lihat di Tembok Besar di Beijing adalah sejarah nyata. Tembok Besar di Nanchang hanyalah bentuk kemudahan untuk merasakan pengalaman mengunjungi Tembok Besar Beijing tanpa meninggalkan rumah terlalu jauh," komentar netizen lain.

Netizen lainnya khawatir pembangunan tembok tersebut dapat merusak lingkungan ekologi setempat.

"Itu bisa menghancurkan ekologi lokal dan mempengaruhi satwa liar di kedua sisi tembok," komentar seorang netizen.

Apa yang disebut "Tembok Besar Palsu" sebenarnya dibangun untuk mencegah kebakaran hutan, kata seseorang yang bertanggung jawab atas departemen pemasaran tempat indah itu, yang bermarga Yu, kepada Global Times.

"Lebih dari 70 persen area ini adalah hutan. Untuk melindungi wisatawan dan memberi mereka pengalaman yang lebih nyaman, kami memutuskan untuk membangun penghalang kebakaran hutan dengan meniru Tembok Besar," kata Yu.

Pembangunannya dimulai pada 2013, dan selesai pada 2018 dengan investasi lebih dari 100 juta yuan.

"Kami tidak pernah bermaksud untuk mempromosikannya sebagai Tembok Besar 'asli'. Nama ini sebenarnya dimulai dari mulut ke mulut oleh turis. Sebagian besar turis tertarik ke tempat indah kami di dekat tembok karena terkadang sangat tidak nyaman untuk pergi ke Beijing," kata Yu.

Selama liburan Hari Buruh, Tembok Besar di Nanchang dikunjungi sekitar 40 ribu orang. Puncaknya, objek wisata ini pernah dikunjungi sampai 70 ribu orang.

"Tembok Besar Palsu" sekarang menerima 650 ribu kunjungan setiap tahun, meningkat 10 kali lipat sejak jalan setapak itu dibangun.

Yu mengatakan bahwa pembangunan tembok itu telah disetujui oleh otoritas terkait, sebagai tanggapan atas kekhawatiran netizen akan kerusakan lingkungan di Taman Ekologi Nanchang Xixiaguaishiling.

"Untuk meminimalkan kerusakan di sekitar hutan dan perkebunan selama proses konstruksi, kami menggunakan keledai untuk mengangkut batu, yang memperpanjang pembangunan hingga 6 tahun," kata Yu.

Mengutip South China Morning Post, China memang dikenal sering membangun dan memajang replika bangunan terkenal, termasuk Menara Eiffel dan Patung Liberty.

Tahun lalu, seniman Inggris Wendy Taylor menuduh jam matahari Shanghai adalah tiruan dari patung ikoniknya, Timepiece, yang telah menjadi salah satu ikon Kota London sejak tahun 1973.

Pada tahun 2014, replika Sphinx dibongkar di Provinsi Hebei setelah Kementerian Mesir mengeluhkan eksistensi tiruan ikon Mesir itu.

Infografis Fakta Menarik Tembok Besar ChinaFakta Menarik Tembok Besar China. (CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi)
(ard)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER