Tips Membantu Anak Tetap Konsentrasi Selama Sekolah Online

CNN Indonesia
Selasa, 13 Okt 2020 05:54 WIB
Belajar secara online di rumah jelas berbeda dengan saat kegiatan dilakukan di sekolah, beberapa distraksi berpotensi memecah konsentrasi anak.
Ilustrasi: Belajar secara online di rumah jelas berbeda dengan saat kegiatan dilakukan di sekolah, beberapa distraksi berpotensi memecah konsentrasi anak. (Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pembelajaran daring atau online di tengah pandemi virus corona ini jadi tantangan, baik buat orang tua maupun buat anak. Orang tua mendampingi anak ketika proses belajar, jadi tempat bertanya dan, bahkan tak jarang orang tua terlibat dalam pengerjaan tugas sekolah.

Sedangkan anak, dituntut untuk bisa belajar meski tidak ada sesi tatap muka secara langsung seperti di kelas.

Belajar di rumah jelas berbeda dengan belajar di sekolah. Saat anak-anak Anda berjuang untuk bisa beradaptasi, orang tua pun bisa mendukung proses belajar dan membantu anak agar lebih berkonsentrasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut tips membantu anak berkonsentrasi selama sekolah online.

1. Bangun rutinitas dan buka evaluasi

Anak mampu berkembang dengan rutinitas dan jadwal yang terstruktur tetap. Meski di rumah, penting untuk membangun rutinitas sehingga anak merasa aman dan cemas berkurang. Namun selama pembelajaran online, buat rutinitas ini terbuka menyesuaikan preferensi anak.

Melansir dari Your Kid's Table, orang tua perlu terbuka untuk memperketat atau melonggarkan jadwal. Ini pun disesuaikan dengan sistem pembelajaran yang ditetapkan sekolah. Pada akhir pekan, ajak anak diskusi dan evaluasi atau menilik ulang perubahan yang diinginkan.

2. Tentukan satu lokasi untuk belajar

Saat di sekolah, mungkin anak langsung masuk ke 'mode belajar' dan memperhatikan guru. Anda bisa menciptakan suasana serupa dengan mendedikasikan satu lokasi di rumah untuk belajar. Anda tidak harus menyediakan ruang khusus tetapi ada sudut yang dibuat untuk belajar lengkap dengan pendukung belajar anak misal, buku-buku dan komputer.

Guru SD berkomunikasi dengan siswa saat proses belajar mengajar (PBM) melalui aplikasi media daring dirumahnya di Kelurahan Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/4/2020). Dinas Pendidikan Jawa Barat menginformasikan pengawas dan pihak sekolah untuk melaksanakan PBM dari rumah fokus pada pendidikan dan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi virus Corona (COVID-19) serta melalui pembelajaran media daring dengan variasi sesuai peserta didik. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.Foto: ARIF FIRMANSYAH/ARIF FIRMANSYAH
Untuk membangun suasana belajar seperti di sekolah, Anda bisa menyediakan ruang atau sudut khusus untuk kegiatan anak.

Melansir dari Talk to Tucker, siapkan meja yang bersih, nyaman dan rapi sehingga mendukung anak untuk lebih produktif. Meja yang berantakan bisa menaikkan hormon kortisol sehingga menstimulasi otak secara berlebihan.

3. Eliminasi distraksi

Sebisa mungkin hindarkan distraksi atau hal-hal yang bisa mengganggu belajar. Untuk sementara, mungkin Anda tidak perlu menyalakan televisi, musik atau, aktivitas yang menimbulkan suara berisik. Jauhkan distraksi visual seperti mainan atau sepeda.

Distraksi kerap datang dari gawai yang digunakan anak untuk keperluan belajar. Bukan belajar, anak malah mengakses media sosial. Sebagai orang tua, batasi waktu anak untuk mengakses media sosial atau buat kesepakatan untuk mengakses media sosial saat waktu istirahat atau selesai pembelajaran.

4. Sediakan ruang dan waktu untuk istirahat

Seperti halnya pembelajaran, perlu alokasi waktu dan tempat untuk beristirahat. Mengutip Talk to Tucker, istirahat secara teratur akan membantu meningkatkan konsentrasi anak, konsolidasi informasi dan meningkatkan fungsi otak.

Pada momen ini, biarkan anak bebas mengakses video dari laman berbagi Youtube, berinteraksi dengan teman via media sosial atau sekadar menonton satu episode kartun kesayangan. Tetapkan waktu yang jelas agar dia tahu setelah selesai istirahat akan ada sesi belajar lagi.

5. Asupan camilan sehat dan air

Camilan dan air memicu anak untuk mengunyah sehingga menimbulkan efek menenangkan. Sediakan camilan yang renyah dan menyenangkan untuk dikunyah.

Sisipkan pula camilan rendah gula dan karbohidrat sehingga anak tidak mengalami kenaikan gula darah mendadak. Asupan tinggi gula dan karbohidrat bisa membuat anak cepat mengantuk dan sulit fokus.

6. Pasangan timer atau alarm

Anda bisa menghadirkan suasana sekolah dengan menyediakan alarm atau timer. Ini sekaligus penanda anak mulai-selesai belajar juga penanda waktu istirahat. Namun jika Anda kerap menatap jam, pasang alarm di ponsel Anda. Seperti di sekolah, saat 'bel' berbunyi, saatnya anak bergerak.

7. Latih anak untuk menyampaikan rasa bosan atau sulit fokus

Sejak awal, Anda sudah berupaya untuk membuat jadwal, ada jam untuk istirahat, tetapi tetap biarkan anak yang jadi eksekutornya secara independen. Ajari anak untuk menyampaikan apa yang ia rasakan, termasuk jika ia sulit fokus.

Diskusikan dengan anak bantuan seperti apa yang ia perlukan karena proses belajar tidak mungkin dihentikan atau anak akan ketinggalan materi.

(els/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER