Henti jantung atau Sudden Cardiac Arrest (SCA) adalah kondisi ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba. Hal ini menyebabkan aliran darah ke otak dan organ vital lainnya terhenti hingga berujung kematian.
Melansir National Heart Lung and Blood Institute, henti jantung disebabkan terganggunya ritme detak jantung. Permasalahan irama detak jantung dalam istilah medis dikenal dengan aritmia.
Lihat juga:Makanan yang Dilarang untuk Penyakit Jantung |
Henti jantung memang lebih berpotensi dialami penderita sakit jantung. Namun, mereka yang sehat juga bisa mengalami henti jantung, tergantung faktor kesehatan lain yang berpotensi mengarah ke henti jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Ilustrasi. Penyebab henti jantung meliputi gangguan pada bilik fibrilasi ventrikel dan atrium |
Melansir Healthline, ada dua faktor umum penyebab henti jantung, yaitu gangguan pada bilik fibrilasi ventrikel dan atrium pada jantung. Berikut uraiannya.
Jantung manusia memiliki empat bilik, dan dua ruang di bawah adalah ventrikel. Pada bilik-bilik ventrikel jantung tidak berdenyut namun bergetar di luar kendali.
Inilah yang menyebabkan irama jantung berubah secara dramatis.
Getaran membuat ventrikel memompa darah secara tidak efisien hingga menurunkan jumlah darah yang seharusnya dipompa ke seluruh tubuh. Sirkulasi darah kemudian menjadi berhenti total sehingga menyebabkan henti jantung mendadak.
Dua bilik ruang atas disebut atrium. Atrium bertugas mengatur seberapa cepat jantung memompa darah. Terjadinya gangguan pada atrium menyebabkan kerja jantung saat memompa darah terganggu.
![]() Ilustrasi. Perokok berisiko mengalami henti jantung |
Para penderita sakit jantung memiliki risiko tinggi mengalami henti jantung. Namun ada sejumlah faktor lain yang mencetus henti jantung, di antaranya:
![]() Ilustrasi. Gejala henti jantung antara lain sakit di dada, sesak napas, dan keringat dingin |
Sejumlah gejala pada tubuh biasanya dirasakan seseorang ketika henti jantung akan datang. Berikut gejala henti jantung yang dilansir dari Heart.org:
Setidaknya terdapat 3 upaya pertolongan diri yang bisa dilakukan ketika menunjukkan gejala henti jantung, di antaranya:
![]() |
Ketika Anda berada di situasi melihat orang lain mengalami henti jantung, berikut 4 hal yang bisa Anda lakukan sebagai pertolongan pertama:
Setibanya di rumah sakit, penanganan intensif dilakukan hingga kondisi pasien stabil. Kemudian, serangkaian pemeriksaan dilakukan dokter untuk mencari penyebab terjadinya henti jantung.
Tes diagnosis henti jantung di rumah sakit biasanya meliputi:
Foto rontgen dada dilakukan untuk memeriksa dan menganalisa struktur dan pembuluh darah jantung yang bermasalah.
Dokter akan menganalisa kandungan dalam darah apa yang mempengaruhi kerja jantung.
Bertujuan untuk melihat ada tidaknya penyumbatan di pembuluh darah.
Setelah diagnosis, penderita akan mendapat rangkaian tindakan pengobatan untuk mencegah henti jantung terjadi kembali:
![]() Ilustrasi. Upaya pencegahan henti jantung adalah rutin kontrol tensi dan kolesterol |
Henti jantung bisa terjadi pada siapa pun. Beberapa kondisi membuat seseorang tak bisa lepas dari risiko ini seperti riwayat keluarga.
Namun, sejumlah cara bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit jantung hingga terjadinya henti jantung, di antaranya:
Pola hidup sehat dan mengenal gejala henti jantung adalah dua cara sederhana yang untuk mencegah henti jantung. Sebagai pengetahuan tambahan, baiknya Anda mengenal apa yang harus dilakukan jika henti jantung terjadi pada Anda maupun orang lain di sekitar Anda.
(imb/fjr)