Selebriti sekaligus anggota DPR Rachel Maryam melahirkan anak keduanya di usia 40 tahun. Sempat dikabarkan mengalami koma, Rachel Maryam ternyata mengalami pendarahan hebat saat operasi sesar.
Tak dimungkiri, tak ada kata terlambat untuk punya anak, bahkan ada banyak selebriti yang hamil dan melahirkan di usia paruh baya. Janet Jackson bahkan melahirkan di usia 50 tahun, 10 tahun lebih tua dibandingkan dengan Rachel.
Namun yang harus diingat, melahirkan memiliki risiko yang tinggi, termasuk risiko karena usia. Ada berbagai faktor risiko yang mengintai ketika melahirkan di usia 40 tahun ke atas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Cara Menghitung Usia Kehamilan dengan Tepat |
Persalinan per vaginam kemungkinan kecil terjadi setelah usia 40 tahun. Anda mungkin juga berisiko tinggi mengalami preeklamsia, yang mungkin memerlukan sesar untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
Alan Fleischman, dokter dari American College of Obstetrics and Gynecologistrisiko mengungkapkan risiko pertamanya adalah keguguran. Fleischman menjabarkan angka keguguran saat hamil semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia ibu, lantaran kemampuan rahim akan terus menurun. "Seluruh kelainan genetik juga akan meningkat seiring dengan sel telur yang terus menua," kata Fleischman seperti dilansir CNN.
"Seluruh sel telur tersimpan dalam ovarium, dan ada potensial berubah seiring dengan berjalannya waktu."
Wanita yang hamil di usia yang tidak lagi muda akan mendorong bayi dan ibu terkena diabetes. Fleischman menjabarkan penyakit ini muncul lantaran saat hamil, tubuh ibu akan memaksa pankreas menghasilkan insulin lebih banyak.
Namun, tubuh ibu yang tidak lagi muda akan mengalami kesulitan untuk mengendalikan insulin dan gula darah akibat kehamilan usai melahirkan yang berujung kasus diabetes.
Selain itu, perempuan yang hamil dan melahirkan pada usia 40 tahun juga lebih mungkin menghadapi risiko besar pendarahan.
"Wanita yang hamil setelah usia 40 tahun tampaknya memiliki peluang lebih tinggi, 15 atau 20 tahun ke depan, untuk mengalami stroke, terutama jenis stroke hemoragik, yaitu pendarahan di otak," kata ketua peneliti Dr. Adnan Qureshi. Dia adalah direktur Zeenat Qureshi Stroke Institute, di St. Cloud, Minn," dikutip dari WebMD.
Risiko stroke yang disebabkan oleh bekuan darah ("stroke iskemik"), serangan jantung, dan kematian akibat penyakit kardiovaskular juga meningkat pada mereka yang hamil setelah usia 40 tahun. Namun, setelah memperhitungkan faktor-faktor lain, peningkatan risiko untuk kejadian tersebut tidak lagi signifikan secara statistik, tambah Qureshi.
Diketahui bahwa wanita yang hamil di kemudian hari memiliki risiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi dan diabetes selama kehamilan.
"Kehamilan itu sendiri di kemudian hari dapat menyebabkan tekanan pada sistem kardiovaskular," tambah Qureshi.
Ada banyak risiko yang mengintai pada wanita yang melahirkan di usia 40 tahun ke atas, namun ini tak berarti kehamilan dan melahirkan di usia paruh baya tersebut tidak memungkinkan atau tidak sehat. Yang pasti, kehamilan dan melahirkan di usia ini harus mendapatkan kontrol dan perawatan pemeriksaan yang tepat.
(chs)