Panduan yang diperbarui Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengenai penyebaran virus corona menuai kritik ahli. Pada pernyataan yang disampaikan Senin, CDC menyebut virus penyebab Covid-19 ini dapat menyebar lebih dari 6 kaki atau 1,8 meter terutama di ruang tertutup yang berventilasi buruk.
Namun, pejabat CDC menyatakan bahwa penyebaran itu tidak umum dan hanya dalam kasus tertentu. Karena itu CDC menilai, pedoman jarak sosial atau social distancing yang kini ada masih masuk akal.
Kendati begitu beberapa ahli seperti dikutip laman Health, mengoreksi pembaruan panduan CDC. Para ahli mengingatkan, virus corona dapat menyebar lebih mudah daripada apa yang telah diperkirakan atau ditunjukkan CDC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu sebab, ahli pun menyarankan masyarakat untuk selalu memakai masker, bahkan dalam pertemuan di luar ruangan dalam waktu yang lama. Sekalipun, orang-orang sudah menjaga jarak lebih dari 6 kaki.
"Virus menyebar di udara dan tidak ada garis terang. Anda tidak aman dengan jarak lebih 6 kaki. Jadi Anda tidak bisa melepas masker jika jarak kurang dari 6 kaki," terang dokter Donald Milton dari University of Maryland School of Public Health.
Berbulan-bulan lamanya, CDC menyatakan virus menyebar terutama melalui tetesan liur atau droplet saat batuk dan bersin. Alhasil panduan CDC mengenai social distancing disusun berdasarkan gagasan tersebut--dengan menyatakan bahwa batas 6 kaki adalah jarak aman di antara orang.
Namun dalam beberapa wawancara, pejabat CDC juga mengakui semakin banyak bukti bahwa virus terkadang dapat menyebar ke area yang lebih luas dengan partikel yang lebih kecil atau disebut aerosol.
![]() Infografis Yang Harus Ada di Tas untuk Mencegah Corona |
Dalam pembaruan yang diunggah di situs resmi, CDC mengakui penelitian terbaru menunjukkan orang bisa terinfeksi dari pasien positif Covid-19 yang berjarak lebih dari 6 kaki atau tak lama meninggalkan area tersebut. Tapi, pejabat CDC menyebut ini keadaan yang terbatas dan tidak umum terjadi.
Dalam kasus tersebut menurut CDC, penyebaran terjadi di ruangan tertutup dengan ventilasi buruk sementara orang melakukan aktivitas yang menyebabkan pernapasan lebih berat seperti bernyanyi atau olahraga.
Karena itu CDC melanjutkan, orang dapat melindungi diri dengan menjaga jarak setidaknya 6 kaki dari orang lain, memakai masker, mencuci tangan, membersihkan permukaan yang disentuh dan, tetap tinggal di rumah ketika sakit.
Bulan lalu, CDC memicu kontroversi di kalangan ahli lantaran mengunggah pembaruan yang menunjukkan perusabahan sikap. Tapi tak lama, unggahan itu dihapus.
Unggahan berumur pendek itu menyatakan bahwa virus dapat tetap di udara serta melayang lebih dari 6 kaki dan, pejabat menekankan pentingnya ventilasi yang baik alam ruangan. Pernyataan ini juga menambahkan, bernyanyi dan bernapas bisa jadi cara virus dapat menyebar ke udara.
Lihat juga:Bahaya Buka Masker 'Sebentar' Saat Selfie |
Pejabat kesehatan federal lantas mengklarifikasi dan menyampaikan bahwa unggahan tersebut merupakan kekeliruan serta dipublikasikan tanpa pengeditan lengkap juga izin. Mereka menyatakan sikap CDC masih tetap.
Sekelompok kecil peneliti, termasuk Milton, awal pekan ini menerbitkan surat di jurnal Science yang menyerukan pembaruan panduan kesehatan masyarakat yang lebih jelas, tentang bagaimana virus corona ini menyebar di udara.
Para ahli tersebut menyatakan, pejabat kesehatan perlu menggunakan bahasa yang lebih jelas dalam menyampaikan tentang ukuran partikel dan tetesan di udara yang dapat menyebarkan penyakit. Pejabat kesehatan juga diminta lebih transparan dan dapat berterus terang tentang kemungkinan infeksi jika virus ini menyebar melalui aerosol.
Masker dan ventilasi yang baik berperan penting dalam pencegahan di ruang tertutup. Namun menurut Linsey Marr dari Virginia Tech, keduanya boleh jadi penting pula untuk pencegahan di luar ruangan.