Studi Temukan Virus Corona Bertahan di Kulit Hingga 9 Jam

CNN Indonesia
Rabu, 07 Okt 2020 14:16 WIB
Studi terbaru menunjukkan virus corona bertahan di kulit hingga 9 jam, lebih lama daripada virus flu.
Ilustrasi: Studi terbaru menunjukkan virus corona bertahan di kulit hingga 9 jam, lebih lama daripada virus flu. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Studi terbaru menunjukkan virus corona dapat bertahan di permukaan kulit hingga 9 jam. Waktu ini lebih lama dibandingkan virus flu yang bertahan sekitar 1,8 jam saja.

Penelitian yang baru saja saja dipublikasikan Clinical Infectious Diseases dilakukan oleh sekelompok peneliti Jepang dan sudah ditinjau oleh rekan sejawat.

Peneliti melakukan uji dengan menggunakan kulit manusia dari spesimen otopsi forensik. Peneliti lalu meletakkan virus flu dan virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ini pada berbagai permukaan kulit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua sampel diinkubasi pada suhu 25 derajat Celcius dengan kelembapan 45-55 persen dengan waktu yang beragam hingga 9 jam.

Virus juga diuji di sejumlah permukaan benda padat.

Hasilnya, virus corona mampu bertahan sekitar 9 jam di kulit manusia, sedangkan virus flu sekitar 1,82 jam. Saat bercampur dengan lendir, virus corona bertahan sekitar 11 jam pada sampel kulit, sementara virus flu selama 1,69 jam.

Selain itu, waktu bertahan hidup virus corona pada kaca borosilikat, baja tahan karat, dan polistirena delapan kali lebih lama daripada waktu hidup virus flu. Peneliti juga mendapati virus corona juga lebih stabil ketimbang virus flu.

Saat terkena etanol 80 persen, baik virus corona maupun virus flu mati dalam waktu 15 detik.

Peneliti menjelaskan virus corona di permukaan kulit dan benda padat lainnya menyebar dari tetesan pernapasan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi. Virus dapat bertahan di udara atau jatuh ke permukaan yang dikenal sebagai fomites.

Seseorang dapat terinfeksi Covid-19 saat virus di permukaan kulit masuk melalui mulut, hidung, atau mata. Oleh karena itu, peneliti menyarankan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik untuk mengurangi risiko penularan dan terinfeksi penyakit.

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta mendisinfeksi permukaan benda padat efektif membunuh virus corona dan juga virus flu.

Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir merupakan cara sederhana untuk mencegah penyebaran penyakit termasuk penyakit virus corona (COVID-19). Kapan saatnya wajib cuci tangan?Foto: CNN Indonesia/Timothy Loen
Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir merupakan cara sederhana untuk mencegah penyebaran penyakit termasuk penyakit virus corona (COVID-19). Kapan saatnya wajib cuci tangan?
(ptj/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER