Pandemi Covid-19 tak membuat sebagian pasangan menunda kehamilan untuk memiliki anak. Kendati, virus corona berdasar sejumlah penelitian mendatangkan risiko bagi ibu hamil. Itu sebab pasangan yang hamil pada masa pandemi ini harus tetap menjaga kehamilan dengan memastikan kesehatan diri dan janin.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Arie Aldila Pratama menjelaskan, ibu hamil perlu waspada terhadap virus corona lantaran berisiko mendatangkan gejala yang berat dibandingkan perempuan yang tidak hamil.
"Kehamilan merupakan faktor pemberat atau komorbid. Artinya kehamilan setara dengan lansia, diabetes, dan hipertensi. Ini berarti, dampak Covid-19 pada ibu hamil sama dengan dampaknya pada lansia dan orang yang memiliki penyakit kronis lainnya," kata Arie dalam keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com dari Teman Bumil, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arie menyebut frekuensi kontrol kehamilan di tengah pandemi untuk ibu hamil yang sehat dapat dilakukan sebanyak empat kali sepanjang kehamilan. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan masa tanpa pandemi.
Kontrol kehamilan pertama dapat dilakukan pada usia kehamilan 11-12 minggu. Dilanjutkan dengan kontrol pada trimester kedua di usia kehamilan 20-24 minggu. Serta di trimester ketiga pada usia kehamilan 32 minggu dan di atas 36 minggu.
Bagi ibu hamil yang memiliki masalah kehamilan seperti muntah-muntah hebat, perdarahan, kontraksi atau nyeri perut hebat, pecah ketuban, hipertensi, dan tidak merasakan gerak janin sama sekali, harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan.
![]() Frekuensi kontrol di tengah masa pandemi lebih sedikit dibandingkan masa sebelum wabah, dokter menyarankan pengecekan setidaknya dilakukan empat kali sepanjang kehamilan. |
Ibu hamil harus selalu menjalani protokol kesehatan untuk mencegah infeksi Covid-19. Selalu gunakan masker dan juga face shield sebagai perlindungan tambahan jika harus keluar rumah. Selalu jaga jarak dengan orang lain dan rutin mencuci tangan dengan air dan sabun.
Hindari keluar rumah dan jauhi kerumunan maupun keramaian.
Ibu hamil harus mendapatkan nutrisi yang baik untuk dirinya dan juga janin yang dikandung. Konsumsi makanan bernutrisi tinggi agar janin tetap kuat dan sehat.
Ibu hamil harus mendapatkan kandungan karbohidrat, protein, zat besi, asam folat, vitamin, dan kalsium yang cukup. Konsumsi makanan sehat yang bervariasi untuk mendapatkan nutrisi yang komplit.
Nutrisi yang baik juga dapat menjaga daya tahan tubuh.
Ibu hamil harus dapat mengelola stres dengan baik. Penuhi kegiatan di rumah dengan aktivitas yang menyenangkan. Hilangkan rasa takut dan khawatir yang berlebihan.
"Perasaan cemas berlebihan berpotensi menurunkan imunitas dan berdampak negatif terhadap psikologis ibu hamil. Hal ini bisa berakibat meningkatnya risiko terpapar virus," ungkap psikolog Adityana Kasandra Putranto.
Walau hanya di rumah, ibu hamil harus melakukan aktivitas fisik dan olahraga ringan. Olahraga baik untuk kesehatan dan daya tahan tubuh. Olahraga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan juga memperlancar kehamilan.
![]() Infografis Posisi Seks Terlarang Saat Pandemi |