Ikan Cupang dan Puisi Zarry Hendrik yang Berenang

CNN Indonesia
Minggu, 11 Okt 2020 14:46 WIB
Zarry Hendrik tak hanya dikenal sebagai penulis dan selebtweet, tapi juga pecinta ikan cupang. Baginya ikan cupang seperti puisi yang berenang.
Zarry Hendrik tak hanya dikenal sebagai penulis dan selebtweet, tapi juga pecinta ikan cupang. Baginya ikan cupang seperti puisi yang berenang. (Foto: Dok Pribadi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Zarry Hendrik tak hanya dikenal sebagai penulis dan selebtweet, tapi juga pecinta ikan cupang. Sejak pandemi Covid-19, dia punya kesibukan baru yakni bermain dengan ratusan cupang miliknya. Bagi Zarry, ikan cupang ibarat puisi yang berenang.

Bermain dengan ikan cupang merupakan hobi lama yang lahir kembali dalam hidup Zarry. Dia mengaku sudah lama menyukai ikan cupang yang penuh warna. Namun, baru saat pandemi virus corona, Zarry mulai serius menekuni kecintaannya itu.

"Hobi itu seperti lahir kembali ketika pandemi. Di rumah aja, stres. Butuh sesuatu yang baru dan akhirnya saya memilih main ikan cupang," kata Zarry saat bercerita mengenai kebersamaannya dengan cupang, kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zarry mulai mencari tahu tentang ikan cupang yang menjadi tren di masa pandemi ini melalui Instagram pada pertengahan tahun ini.

Saat sedang scrolling di salah satu akun breeder atau peternak, Zarry langsung naksir dengan cupang jenis nemo galaxy. Warnanya yang memikat membuat pria 33 tahun ini kepincut. Nemo galaxy itu menjadi koleksi cupang pertama Zarry yang dibeli seharga Rp250 ribu.

Sejak saat itu, Zarry langsung belajar merawat dan beternak ikan cupang dari YouTube.

Pembelian pertama itu juga terus berlanjut dengan cupang-cupang lainnya. Tak sampai empat bulan, Zarry sudah memiliki ratusan cupang yang diternak di rumahnya. Dia tak sungkan-sungkan merogoh kocek ratusan hingga jutaan rupiah untuk seekor ikan cupang.

"Harga termahal yang pernah saya beli itu Rp6,5 juta, untuk satu pair (pasang) ikan cupang jenis multicolour," ungkap Zarry.

Awalnya, Zarry menempatkan ikan cupang di aquarium kecil secara soliter atau sendiri-sendiri karena cupang bukan hewan yang dapat hidup berkelompok. Saat ini, Zarry meletakkan ratusan cupang miliknya dalam toples kecil.

"Karena saya ternak dan jumlahnya sudah ratusan, akhirnya kebanyakan saya taruh di toples ukuran 1 liter, disusun di rak, dan antar toples yang satu dengan yang lain diberi sekat," tutur Zarry.

Sedangkan untuk anak ikan atau burayak, Zarry menempatkannya di lubuk yang terbuat dari container plastik yang ditaruh di halaman belakang rumah.

Zarry tak sampai menamai setiap ikan cupang miliknya karena jumlah yang terlampau banyak. Hanya untuk beberapa ikan kesayangan diletakkan di rak yang berbeda agar lebih spesial. Cupang favorit Zarry adalah jenis multi colour dan blue rim karena punya warna yang memesona.

Dia juga bahkan membuatkan Instagram khusus untuk ikan cupang tersebut di @zarrbetta.

Zarry mengaku tak sulit untuk merawat ikan cupang. Berbeda dengan ikan hias lainnya, ikan cupang tak butuh bantuan aerator yaitu mesin penghasil gelembung udara agar air kaya akan oksigen.

Zarry baru menemui kesulitan saat ikan cupangnya semakin hari semakin banyak.

"Kesulitannya itu ketika ikannya sudah banyak, maka butuh bantuan orang untuk merawatnya terutama di bagian menguras toples dan memberi makan karena kan ratusan. Bayangin aja," kata Zarry seraya tertawa.

Namun, menguras ratusan toples bukan soal untuk Zarry. Baginya berkawan dengan cupang memberikan lebih banyak manfaat.

Ikan cupang mampu membuat Zarry melupakan kecemasan yang muncul karena pandemi virus corona. Dia merasa kagum pada keindahan ikan cupang dan burayaknya. Burayak merupakan anak ikan yang masih kecil.

[Gambas:Instagram]

"Lalu seperti ada ketenangan yang menular juga ke saya, saat saya memandangi ikan cupang atau memandangi burayak cupang yang sedang melahap makanan," ucap Zarry.

Zarry paling senang merawat burayak hingga tumbuh menjadi cupang besar. Saat mutasi warna merupakan momen favoritnya, lantaran proses ini penuh misteri. Burayak yang yang tidak punya warna akan mengeluarkan warna yang beragam.

Dia juga menyukai saat-saat ikan cupang ngedok, istilah saat cupang menakuti lawan dengan memekarkan insang dan menegakkan semua sirip.

"Kalau ngedok, itu entahlah, nikmat aja lihatnya. Ikan-ikan hias lain tidak seekspresif itu menunjukkan marah," tutur penulis novel Leona ini.

Bagi Zarry, ikan cupang juga ibarat puisi berwarna yang berenang. Sebagai seorang penulis yang suka berpuisi, Zarry merasa mendapatkan inspirasi saat memandangi cupang. Banyak puisi dan kutipan yang dia buat muncul saat melihat ikan cupang.

"Ketika saya memandang cupang, entahlah, saya merasa ada saja inspirasi yang masuk untuk berpuisi atau paling tidak membuat quotes. Makanya saya sebut ikan cupang itu puisi yang berenang karena keindahannya merangsang saya untuk berpuisi. Selain memang, ikan cupang dan puisi itu sama; indah," kata Zarry.

Manfaat yang besar dari ikan cupang ini membuat Zarry akan terus mengembangkan hobinya merawat dan beternak cupang bahkan setelah pandemi Covid-19 usai.

Dari hobi, Zarry juga menjual hasil ternak cupang miliknya. Dia mengaku tergiur dengan keuntungan yang ditawarkan cupang. Ikan cupang memiliki nilai jual yang tinggi. Semakin seimbang warnanya, siripnya, bentuknya, dan semakin diminati, semakin mahal harga ikan cupang.

Two Siamese fighting fish also known as Plakad or Betta fish swim in adjasent aquariums at the International Plakad Competition in Bangkok on September 6, 2020. (Photo by Mladen ANTONOV / AFP)Foto: AFP/MLADEN ANTONOV
ilustrasi Ikan cupang

Meski belum disiplin menekuni jual beli cupang, Zarry menyebut sudah mendapatkan keuntungan. Dia bahkan tak main-main menargetkan keuntungan untuk awal tahun depan.

"Ibaratnya saya masih pendatang baru di percupangan duniawi ini. Cuma paling sedikit kalau pas lelang cupang di Instagram, dalam 1 jam live IG paling sedikit dapat Rp1 juta. Cuma saya optimis bisa mencapai Rp50 juta per bulan paling lambat di awal tahun," tutur Zarry.

Zarry percaya ikan cupang bukan sekadar tren musiman tapi bisnis yang terus hidup.

(ptj/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER