Situs wisata paling terkenal di Peru, Machu Picchu, hingga saat ini masih ditutup, tetapi pada Selasa (13/10) objek wisata bersejarah itu dibuka hanya untuk satu pengunjung: seorang pria Jepang yang terdampar di negara itu akibat pandemi Covid-19.
"Orang pertama di Bumi yang pergi ke Machu Picchu sejak penguncian wilayah adalah aku," Jesse Katayama mengunggah foto dirinya di Machu Picchu yang terlihat kosong melompong via Instagram.
"Ini benar-benar luar biasa! Terima kasih," tambahnya dalam video yang diunggah di halaman Facebook milik otoritas pariwisata Cusco, tempat situs terkenal itu berada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Katayama berbicara dengan latar belakang puncak gunung megah yang dihiasi reruntuhan kuno yang tahun lalu menarik ribuan wisatawan setiap harinya tetapi telah ditutup sejak Maret karena virus corona.
Instruktur tinju Jepang, yang diidentifikasi oleh media lokal sebagai pria berusia 26 tahun dari Nara, telah terjebak di Peru sejak Maret, ketika dia membeli tiket ke lokasi wisata hanya beberapa hari sebelum negara itu mengumumkan keadaan darurat kesehatan.
Dia mengatakan kepada surat kabar Peru bahwa dia hanya berencana untuk menghabiskan tiga hari di daerah itu, tetapi dengan penerbangan yang dibatalkan dan pembatasan yang ditutup, dia mendapati dirinya terjebak di sana selama berbulan-bulan.
Akhirnya, kabar penderitaannya terdengar oleh otoritas pariwisata setempat, yang setuju untuk memberinya izin khusus untuk mengunjungi kota Inca, membuka kembali situs tersebut hanya untuknya.
"Saya pikir saya tidak akan bisa pergi ke sana, tetapi terima kasih kepada Anda semua yang memohon kepada walikota dan pemerintah, saya diberi kesempatan yang sangat istimewa ini," tulisnya dalam bahasa Jepang di akun Instagram-nya.
Machu Picchu adalah warisan kerajaan Inca yang paling abadi yang menguasai sebagian besar wilayah barat Amerika Selatan selama 100 tahun sebelum penaklukan Spanyol pada abad ke-16.
Reruntuhan pemukiman Inca ditemukan kembali pada tahun 1911 oleh penjelajah Amerika Hiram Bingham, dan pada tahun 1983, UNESCO menyatakan Machu Picchu sebagai Situs Warisan Dunia.
Situs ini awalnya dijadwalkan untuk dibuka kembali untuk pengunjung pada bulan Juli, tetapi sekarang telah diundur ke November.
Hanya 675 wisatawan sehari yang diizinkan masuk, 30 persen dari jumlah yang diizinkan sebelum pandemi, dengan pengunjung diharapkan menjaga jarak sosial.
Sejak pertama kali dibuka untuk wisatawan pada tahun 1948, Machu Picchu baru ditutup satu kali, yakni selama dua bulan pada tahun 2010 ketika banjir menghancurkan rel kereta api yang menghubungkannya ke Cusco.