Stres saat pandemi Covid-19 bisa membuat gula darah tak terkontrol, terutama pada orang dengan diabetes. Stres dapat meningkatkan kadar gula darah yang lama kelamaan dapat merusak organ tubuh.
Dokter spesialis penyakit dalam Dyah Purnamasari menjelaskan, stres dapat meningkatkan hormon stres katekolamin. Hormon ini dikeluarkan oleh kelenjar adrenal menanggapi stres yang muncul.
Respons tubuh terhadap hormon stres ini meningkatkan kadar gula dalam darah. Semakin berat stres yang dirasakan, semakin besar pula peningkatan kadar gula darah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap peningkatan stres akan memengaruhi kenaikan gula darah," kata Dyah dalam webinar media yang diselenggarakan Tropicana Slim meperingati Hari Diabetes Sedunia tiap 14 November.
Di masa pandemi Covid-19, Dyah menyebut penyebab stres semakin banyak sehingga semakin memicu kenaikan gula darah. Misalnya, kehilangan pekerjaan ataupun kehilangan anggota keluarga.
"Stres karena macet tidak diburu-buru itu ringan, tapi stres karena kehilangan anggota keluarga dan kehilangan pekerjaan itu berat," uar Dyah yang merupakan ahli endokrin-metabolik-diabetes ini.
Pada orang sehat, reaksi gula darah terhadap stres dapat dikompensasi dengan kemampuan pankreas memproduksi insulin. Namun, pada penderita diabetes, kondisi ini dapat memperburuk keadaan.
Gula darah yang tidak terkontrol pada penderita diabetes dapat meningkatkan risiko komplikasi dan kerusakan pada berbagai organ tubuh seperti mata, ginjal, jantung, dan otak.
Oleh karena itu, kelola stres baik fisik maupun mental di masa pandemi. Manajemen stres dapat dilakukan dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan, berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan berkumpul bersama keluarga atau orang yang disayangi.
Jika gula darah Anda meningkat, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
(ptj/asr)