Harry Styles menjadi pria pertama yang menjadi model sampul majalah mode Vogue. Styles tampil bergaya dalam Vogue AS edisi Desember 2020.
Dalam edisi terbaru ini, Styles berbicara tentang rencananya bepergian ke Tokyo, musiknya, dan tentu pilihan busananya. Sebagaimana diketahui, pilihan busana Styles kerap mengaburkan konsep gender.
Kegemaran Styles pada pilihan busana yang mengaburkan konsep gender telah dimulai sejak masa remaja. "Saya masing sangat muda. Saya mengenakan celana ketat untuk salah satu pertunjukan sekolah," ujar Styles kepada Vogue, melansir CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Praktis, sejak saat itu-lah, Styles mulai gemar tampil tanpa memperdulikan gender. Dia berdandan suka-suka dan mencari apa pun yang membuatnya nyaman, sekali pun itu busana perempuan yang dikenakannya.
Dalam sampul Vogue kali ini, Styles tampil dengan balutan gaun panjang berwarna putih Gucci rancangan Alessando Michele. Gaun itu dipadukan dengan jaket tuksedo berwarna gelap.
Dalam gambar yang lain, Styles berpose topless atau bertelanjang dada. Dia mengenakan blazer berwarna gelap dengan kancing yang dibiarkan terbuka dan memperlihatkan dadanya, dipadu dengan rok pendek rancangan Chopova Lowena berwarna hampir senada.
Foto-foto itu diambil oleh fotografer Tyler Mitchell, yang kariernya sempat melejit pada 2018 saat menjadi fotografer kulit hitam pertama yang memotret untuk sampul Vogue. Kala itu, Beyonce menjadi model sampulnya.
Sebelum tampil di majalah Vogue, Styles sempat menjadi sorotan setelah tampil dalam majalah Beauty Papers yang berbasis di London, Inggris. Saat itu, Styles tampil dengan busana berjala dan lipstik.
Styles mungkin bukan orang pertama yang menantang stereotip gender soal pilihan busana. Namun, dia menjadi salah satu dari sedikit artis arus utama yang melakukannya, mengaburkan konsep gender dalam mode.
"Saya rasa, Anda akan merasa lebih nyaman dengan menjadi diri sendiri. Semuanya jadi jauh lebih mudah," kata Styles.
(asr)