Pantheon, Bangunan yang Disebut Terkutuk dan Buatan Iblis

CNN Indonesia
Senin, 23 Nov 2020 14:58 WIB
Sering disebut tempat terkutuk hingga pembangunannya dibantu iblis, Pantheon ialah salah satu karya arsitektur terbaik yang pernah dibuat umat manusia.
Pantheon, bangunan tertua di dunia yang masih gagah berdiri hingga hari ini. (Istockphoto/JLGutierrez)
Jakarta, CNN Indonesia --

Saat pengunjung masuk ke Pantheon di Roma, Italia, dan menatap kubahnya, mereka merasakan nuansa teatrikal dan kolosal yang sama seperti yang dirasakan pengunjung sejak 2.000 tahun yang lalu.

"Siapapun yang masuk ke dalam Pantheon segera merasakan keagungan dan kreativitas dalam sejarah peradaban manusia," kata John Ochsendorf, profesor arsitektur di MIT dan mantan direktur American Academy di Roma.

"Anda datang ke ruang besar ini dan Anda melihat langit-langitnya. Dan Anda berpikir: 'Bagaimana mereka bisa membangun ini pada 2.000 tahun yang lalu?'"

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantheon adalah bangunan tertua di dunia yang masih digunakan hingga hari ini. Sejak abad ke-7, telah menjadi gereja Katolik Roma.

Dibangun sekitar 125 Masehi (M) oleh kaisar Romawi Publius Aelius Hadrianus, bangunan ini adalah properti ketiga yang dibangun.

Pantheon pertama terbakar sekitar tahun 80 M dan dibangun kembali tidak lama setelah itu, tetapi disambar petir dan terbakar lagi sekitar tahun 110 M.

Nasib buruk bangunan tersebut menyebabkan desas-desus bahwa Pantheon ialah bangunan yang dikutuk.

Fasad struktur yang telah selesai dibangun dengan motif Yunani kuno, dengan pintu masuk serambi yang menampilkan puncak segitiga dan kolom menjulang.

Interiornya dibuat lapang, ditutup dengan kubah yang hingga saat ini masih menjadi kubah beton tanpa penyangga terbesar di dunia.

Fungsi Pantheon

Nama Pantheon berarti "semua dewa", dan meskipun secara umum dianggap struktur itu adalah situs pemujaan yang didedikasikan untuk dewa Romawi, fungsi aslinya sebenarnya tidak diketahui.

Dengan sedikit penyebutannya dalam teks-teks kuno, para sejarawan agak bingung.

Meskipun bisa menjadi kuil, bangunan Romawi biasanya merupakan bangunan serbaguna, kata Lynne Lancaster, seorang sejarawan arsitektur dan pendidik humaniora.

"Jadi apa yang sebenarnya terjadi di Pantheon sulit untuk dikatakan."

PantheonKubah Pantheon. (iStockphoto/MasterLu)

Legenda mengatakan Pantheon adalah situs tempat pendiri Roma, Romulus, naik ke surga.

Yang lain percaya Pantheon adalah tempat kaisar Romawi dapat berkomunikasi dengan para dewa.

Apapun fungsinya, seperti banyak prestasi arsitektur Romawi, strukturnya menjadi "simbol penting dari kekuatan kekaisaran," kata Luca Mercuri, direktur Pantheon saat ini.

Memang, arsitektur Romawi pada masa itu mewujudkan kekayaan, kekuatan, dan martabat.

Berabad-abad kemudian, arsitek neoklasik merujuk kombinasi serambi dan kubah Pantheon untuk mengilhami bangunan mereka dengan nilai-nilai yang sama, dari US Capitol di Washington, DC, hingga Somerset House di London.

Pembangunan Pantheon

Pantheon adalah keajaiban arsitektur Kekaisaran Romawi.

Kubah terbuka di Pantheon yang disebut oculus, bahasa Latin untuk "mata", yang diameter sembilan meter, dibangun seakan membawa langit ke dalam bangunan.

Matahari bersinar melalui okulus. Dan hujan, percikan air turun bak air terjun.

"Oculus seakan membiarkan (Pantheon) terbuka ke langit," kata Ochsendorf.

"Tapi itu juga menunjukkan penguasaan geometri dan konstruksi - bahwa mereka bisa membangun kubah pada skala sedemikian besar dan presisi, nyaris untuk memamerkan kemampuan."

Selama Abad Pertengahan, para pemimpin agama, yang meragukan prestasi tersebut, meragukan kesucian Pantheon, percaya bahwa itu adalah pekerjaan iblis.

Pantheon in FranceInterior Pantheon. (Istockphoto/Thisisdavid88)

Tapi itu bukanlah pekerjaan setan, namun rekayasa konstruksi.

Meskipun marmer putih, kuning, ungu, dan hitam diimpor dari sekitar Mediterania, bahan utama pembangunannya ialah beton - penemuan Romawi - yang memungkinkan arsitek menyingkirkan kolom penahan beban dan membangun kubah yang lebar.

Salah satu trik untuk membuat kubah besar yang stabil adalah dengan menggunakan batu yang semakin ringan dalam campuran beton saat mencapai puncak.

Batu bata berat dapat digunakan di bagian dasarnya, dengan batuan vulkanik ringan yang kenyal ditempatkan di sekitar oculus.

Meskipun Pantheon telah mengungkapkan beberapa rahasia desainnya, Lancaster mengatakan dia masih menemukan keajaiban dalam detailnya.

Seiring berlalunya waktu, matahari menyinari sekitar interior kubah, memancarkan cahaya di atas kisi-kisi yang tenggelam seperti jam matahari raksasa.

"Itu salah satu dari sedikit tempat di dunia (di mana) Anda benar-benar dapat menyaksikan Bumi berputar."



[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER