Makan Lobster dan ke 'Pantai Kuta' di Gunungkidul

CNN Indonesia
Kamis, 26 Nov 2020 14:34 WIB
Kampung Lobster dan Pantai Sepanjang menjadi dua hal yang tak terpisahkan saat berwisata kuliner lobster di Gunungkidul.
Pemandangan Pantai Sepanjang. (iStockphoto/Sadagus)
Jakarta, CNN Indonesia --

Nama lobster sedang viral di media massa dan media sosial setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo sebagai tersangka dalam kasus suap izin ekspor benih lobster.

Kuliner lobster sering dianggap sebagai makanan mahal. Namun bagi penggemar seafood, sajian lobster murah meriah dan tetap berkualitas bisa dinikmati di Kampung Lobster yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berlokasi di Pantai Sepanjang, Gunungkidul, kampung ini mendapat sebutan demikian karena menjadi kawasan budidaya lobster oleh warga lokal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Visiting Jogja, yang dibudidayakan bukan lobster laut, melainkan lobster air payau.

Kolam-kolam lobster bisa dilihat di depan rumah warga di sepanjang jalan Kampung Lobster.

Turis bisa makan lobster dari warung makan yang berderet atau belanja oleh-oleh lobster kemasan untuk diolah di rumah.

Dibandingkan dengan restoran di kota besar, menu lobster di sini terbilang lebih terjangkau.

Namun perlu diingat kalau harganya fluktuatif, tergantung musim. Kalau sedang panen atau di luar musim liburan, harganya cenderung lebih murah.

Usai mengisi perut, turis bisa menyambangi Pantai Sepanjang.

Banyak yang mengatakan kalau pemandangan di Pantai Sepanjang mirip dengan pemandangan di Pantai Kuta, Bali.

Garis pantainya panjang dan ombaknya yang lumayan tenang membuat agenda piknik dan renang menjadi nyaman. Tapi jangan nekat berenang terlalu ke tengah lautannya, karena ombaknya cukup besar.

Pantai Sepanjang juga ramai didatangi peselancar pemula.

[Gambas:Instagram]



Turis yang berkunjung bisa menyewa saung-saung untuk beristirahat. Pemerintah setempat melarang warga membangun rumah dengan bahan permanen yang rentan rusak jika diterpa angin kencang, sehingga bangunan di sini banyak yang terbuat dari kayu dan dedaunan kering.

Berbeda dengan Pantai Baron yang mayoritas warganya merupakan nelayan, penghuni Pantai Sepanjang lebih banyak bercocok tanam, karena ombak di sini cenderung landai untuk berlayar memancing ikan.

Ladang jagung di atas bukit menjadi menghiasi latar belakang Pantai Sepanjang.

Selain seafood dan jagung, warga sekitar juga banyak yang menawarkan menu olahan dari rumput laut.

Ada mata air bersejarah di dekat Pantai Sepanjang, yakni Banyusepuh. Konon di zaman kerajaan banyak yang memandikan pusaka di sini.



[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER