Kondisi-kondisi tertentu membuat ibu hamil tak bisa melahirkan secara normal sehingga mesti melakukan operasi sesar atau sectio Caesaria (C-section). Terdapat sejumlah ciri dan indikasi ibu hamil saat harus melahirkan dengan operasi sesar.
Proses melahirkan dengan operasi sesar melibatkan satu sayatan di perut ibu dan rahim. Operasi sesar dilakukan ketika persalinan normal melalui vagina ditengarai bakal membahayakan ibu atau anak.
"Indikasi melahirkan sesar tetap sama di masa pandemi. Tergantung diagnosis dokter dengan melihat indikasi pada ibu dan juga bayi," kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, Merwin Tjahjadi, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut indikasi ibu hamil melahirkan dengan operasi sesar.
Kondisi panggul ibu yang sempit dapat menghambat jalannya persalinan dan membahayakan anak. Oleh karena itu, bayi sebaiknya dilahirkan melalui operasi sesar.
Keberadaan tumor di jalan lahir dapat membahayakan ibu saat persalinan normal. Persalinan sesar dipilih agar ibu dan bayi selamat.
Stenosis serviks adalah penyempitan leher rahim. Kondisi ini dapat membahayakan ibu dan bayi jika melahirkan dalam kondisi normal.
Penyakit penyerta ibu seperti eklampsia, jantung, paru, gangguan metabolik, dan lain sebagainya akan membahayakan kondisi ibu saat persalinan normal. Pasalnya, persalinan normal membutuhkan usaha keras dari ibu sehingga butuh kondisi yang prima.
Lihat juga:5 Buah yang Tidak Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil |
Selain indikasi yang muncul pada ibu hamil, beberapa kondisi yang terjadi pada bayi juga menjadi pertimbangan untuk melahirkan dengan operasi sesar. Berikut indikasi pada bayi.
Kelainan letak bayi seperti sungsang dan melintang juga akan menyulitkan jika dilahirkan melalui persalinan normal.
Gawat janin atau fetal distress merupakan kondisi janin kekurangan oksigen selama kehamilan atau saat persalinan. Kondisi ini akan berbahaya jika dilahirkan secara normal.
Plasenta previa adalah kondisi ketika ari-ari atau plasenta terletak di bawah rahim sehingga menutup jalan keluar pada persalinan normal.
Gangguan pertumbuhan janin juga akan membahayakan kondisi bayi jika dilahirkan secara normal.
Konsultasikan dengan dokter kandungan dan kebidanan untuk memastikan proses persalinan yang terbaik untuk Anda dan si buah hati.
(ptj/asr)