Menikmati Kecantikan Banyuwangi dalam 24 Jam

Kemenparekraf | CNN Indonesia
Minggu, 06 Des 2020 17:04 WIB
Belakangan, Banyuwangi dikenal sebagai The Sunrise of Java berkat keindahan alam yang meliputi pantai, bentang alam dan budaya, sampai situs sejarah.
Belakangan, Banyuwangi dikenal sebagai The Sunrise of Java berkat keindahan alam yang meliputi pantai, bentang alam dan budaya, sampai situs sejarah. (Foto: CNN Indonesia TV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Terletak di sudut Pulau Jawa, Banyuwangi memiliki sejarah panjang sejak zaman penjajahan Belanda. Dalam beberapa tahun terakhir ini, Banyuwangi dikenal sebagai The Sunrise of Java, berkat keindahan alam yang meliputi pantai, bentang alam dan budaya, sampai situs-situs sejarah.

Menjelajah Banyuwangi dalam 24 jam, Pantai Pulau Merah bisa menjadi pilihan pertama berwisata #DiIndonesiaAja. Bukit hijau di pesisir pantai hadir bagai ikon Pantai Pulau Merah. Sebenarnya, pantai ini sudah lebih dahulu populer di kalangan para peselancar air, karena gulungan ombak yang menyenangkan untuk ditunggangi. Bibir pantai membentang 3 km, dengan pasir yang lembut. Para penikmat senja pun kerap memilih Pantai Pulau Merah untuk memenuhi hasrat romansa.

Selepas menikmati pagi di Pantai Pulau Merah, sudah waktunya perut yang keroncongan diisi dengan Sego Cawuk, salah satu makanan khas Banyuwangi. Sego Cawok didominasi rasa gurih yang berasal dari santan kelapa, dengan banyak varian lauk seperti telur, dendeng daging sapi, sampai olahan kulit sapi,

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sego Cawuk Bu Mantih disebut sebagai warung nasi pertama, sehingga kerap jadi pilihan favorit wisatawan. Bu Mantih sudah berjualan sejak 1972. Eka Rima, koresponden CNN Indonesia memilih menambahkan krupuk rambak kala menyantap Sego Cawuk. Krupuk rambak sendiri terbuat dari kulit sapi.

"Saya bikin sendiri, masak-masak sendiri, praktik sendiri, tidak dari orang lain," kata Mantih yang berdagang dengan tetap mengenakan masker.

Mantih mengaku, pandemi memberinya dampak besar. Sebelum pandemi, Sego Cawuk Bu Mantih buka sampai jam 12 malam. Sekarang, Mantih memilih menutup warung pada jam 10 atau 11 malam.

Kenyang dengan santapan khas Banyuwangi, Agrowisata Taman Suruh menjadi destinasi wisata #DiIndonesiaAja selanjutnya. Agrowisata ini sendiri baru dibuka pada 2019 lalu. Di masa pandemi, Taman Suruh dikatakan menjadi pilihan simulasi penerapan protokol kesehatan new normal oleh pemerintah.

"Pada saat bulan Juni kemarin, salah satu tempat wisata yang dijadikan simulasi awal pembukaan obyek pariwisata adalah di Agrowisata Taman Suruh ini. Dan itu dituangkan, berapa luas area, berapa orang yang boleh masuk ke sini," ungkap Kadis Pertanian & Pangan Kabupaten Banyuwangi, Arif Setiawan.

Salah satu keunggulan Agrowisata Taman Suruh adalah taman bunga selocia yang memiliki luas hampir delapan hektare. Bunga-bunga itu ditanam tak hanya untuk kecantikan alam, namun juga menciptakan ekosistem predator hama, khususnya hama padi.

Tak sampai di sana, Taman Suruh juga mempunyai banyak sekali tanaman holtikultura yang cocok sebagai latar foto. Pengunjung pun bisa melakukan panen, dan membeli hasil panen secara langsung dengan harga terjangkau, sekaligus membantu perputaran roda ekonomi lokal. Dengan catatan khusus, hanya boleh lima buah yang dipanen dalam satu hari.

Bersuka hati menikmati Taman Suruh, pengunjung yang sudah kelelahan jalan-jalan disarankan mencicipi kuliner khas Banyuwangi lain, yaitu Ayam Kesrut Daun Wadung. Di restoran bersertifikat New Normal di kawasan Licin ini, daun wadung dipetik langsung di area restoran, membuat olahan ayam menjadi segar dan sedikit asam.

Meninggalkan kawasan wisata alam yang berudara sejuk, pengunjung bisa membeli buah tangan bagi kerabat dan sahabat di kota. Jangan abai untuk memilih tempat jual oleh-oleh yang telah menerapkan protokol kesehatan, terlebih tentang jaga jarak dan menghindari kerumunan.

Sebagai wisatawan #DiIndonesiaAja, pengunjung terus diingatkan tentang protokol kesehatan berbasis CHSE (Clean, Health, Safety, and Environment) dari Kemenparekraf. Selain memastikan kondisi kesehatan benar-benar baik, wisatawan juga diminta turut bertanggung jawab dengan menjaga kelestarian lingkungan, membawa peralatan pribadi yang lengkap seperti alat makan-minum serta masker cadangan, hingga mematuhi peraturan yang berlaku di lokasi.

[Gambas:Youtube]

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER