Studi: Stres saat Hamil Bisa Merusak Otak Janin

CNN Indonesia
Sabtu, 12 Des 2020 16:01 WIB
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa stres saat hamil dapat merusak perkembangan otak janin.
Ilustrasi. Studi terbaru menunjukkan bahwa stres saat hamil dapat merusak perkembangan otak janin. (iStockphoto/ Pekic)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kendalikan stres saat masa kehamilan. Pasalnya, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa stres saat hamil dapat merusak perkembangan otak janin.

Penelitian yang baru saja dipublikasikan di jurnal JAMA Open Network ini melakukan pemindaian otak pada janin yang dikandung ibu hamil.

Studi ini menganalisis tingkat stres pada 50 wanita dengan usia kandungan antara 24 dan 39 minggu dan dianggap berisiko rendah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak satu pun dari ibu hamil ini sedang menjalani pengobatan. Pada hari yang sama ibu hamil juga mengisi kuesioner stres, kecemasan dan depresi yang telah divalidasi.

Hasilnya, janin pada ibu hamil dengan tingkat kecemasan yang tinggi memiliki koneksi yang lebih lemah pada bagian kognitif dan lebih kuat pada kontrol emosi dan perilaku.

"Tingkat kecemasan tampaknya memiliki efek langsung pada cara otak janin dibentuk dan diatur dalam rahim. Apa yang dialami ibu hamil, juga dialami bayi yang belum lahir," kata peneliti Catherine Limperopoulos, dilansir dari CNN.

Tingkat kecemasan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai stres pada tingkat yang mengganggu kemampuan wanita untuk menjalankan peran dan tanggung jawabnya sehari-hari.

Namun, ini tidak cukup untuk didiagnosis secara klinis sebagai penyakit kesehatan mental atau gangguan.

Stres menyebabkan kelenjar pituitari dan adrenal membanjiri tubuh dengan hormon kortisol yang merusak. Hormon ini dapat melewati penghalang plasenta antara ibu dan bayi.

Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar ibu hamil dan keluarga dapat mengendalikan stres, terutama di masa pandemi. Pasalnya, studi sebelumnya menunjukkan stres pada ibu hamil di masa Covid-19 meningkat dua hingga tiga kali lipat.

"Sangat penting bagi kami untuk mengingatkan wanita akan fakta bahwa tingkat stres yang tinggi dapat berdampak pada perkembangan bayi mereka dan merekomendasikan mereka untuk dapat mengelola stres dengan lebih baik selama pandemi ini dan seterusnya," kata Limperopoulos.

(ptj/agn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER