Ratu Elizabeth II masih tampak bugar bahkan aktif berkegiatan di usianya yang kini telah mencapai angka 94 tahun.
Hal ini yang kemudian membuat seorang peneliti budaya Inggris, Bryan Kozlowski kagum akan sosok sang ratu yang luar biasa dan mencoba mengeksplorasi rahasia di balik umur panjang Elizabeth.
"Dia telah menua dengan sangat baik dan merupakan hasil dari pola kesehatan dan kebugaran," kata Kozlowski kepada New York Post.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kozlowski menuangkan analisanya tersebut lewat buku bertajuk Long Live the Queen! 23 Rules for Living From Britain's Longest-Reigning Monarch.
Berikut lima rahasia panjang umur Ratu Elizabeth II, menurut Kozlowski.
Menurut Kozlowski, kebanyakan orang memilih melakukan olahraga secara ketat untuk mencapai umur panjang. Namun tidak dengan Elizabeth.
"Dia sangat percaya pada olahraga yang masuk akal seperti jalan cepat dengan anjing peliharaaan dan menunggang kuda," katanya seraya menambahkan bahwa sebuah penelitian mengatakan jenis olahraga yang bisa Anda lakukan untuk memperoleh umur panjang adalah yang membuat diri senang.
Dalam urusan makanan, Elizabeth disebut memilih makanan yang sederhana.
Ritual favoritnya adalah memium teh sore di Darjeeling dengan sandwich dan scone.
"Dia juga akan mengambil potongan kue terkecil," tambahnya. "Seperti yang sering disarankan oleh ahli diet, Anda harus memberi diri Anda izin untuk sesekali menikmati makanan."
Mengenai alkohol, dilaporkan bahwa Elizabeth menikmati koktail gin di pagi hari, diikuti dengan segelas anggur atau sampanye dengan makan siang, dan segelas sampanye plus martini kering di malam hari.
Sementara soal perawatan kecantikannya, Kozlowski mengklaim tidak ada merek yang terlalu mahal yang mendapatkan persetujuan kerajaan untuk digunakan ratu.
Selama bertahun-tahun, Elizabeth menggunakan produk Cyclax dengan harga terjangkau, termasuk pelembab Milk of Roses dari merek tersebut.
Di samping itu, ratu Inggris ini pun disampaikan telah menghindari sinar matahari selama beberapa dekade, dia pun memilih berlibur dengan spot yang jauh dari beriklim tropis.
Meski di usianya yang sudah lanjut, Elizabeth tetap menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk meneliti dokumen.
Berbeda dengan Meghan Marke yang terbuka, Elizabeth lebih tertutup akan kesehatan mentalnya.
"[Elizabeth] berasal dari budaya martabat, di mana setiap orang sangat bertanggung jawab atas emosi mereka sendiri," kata Kozlowski. Dia percaya bahwa sikap ratu yang tidak sepenuhnya terbuka memberikan kekuatan mental pada dirinya.
"Dia mempraktikkan apa yang oleh para psikolog disebut sebagai benefit-finding [atau mengacu pada perubahan hidup positif sebagai akibat dari perjuangan untuk mengatasi peristiwa kehidupan yang menantang seperti trauma, penyakit, atau pengalaman negatif lainnya]," tambah Kozlowski.
Bahkan, dia meramalkan bahwa Elizabeth akan hidup lebih lama daripada ibunya, yang meninggal saat berusia 101 pada 2002 lalu.
"Dia memiliki kemauan untuk beradaptasi, yang menghilangkan stres berbahaya yang didapatkan dari menolak perubahan," katanya. "Itu berkontribusi pada umur panjang dan eksistensi yang memuaskan pastinya."
(agn)