Jakarta, CNN Indonesia --
Selain pantai dan danau, Bali juga memiliki objek wisata alam berupa air terjun. Tercatat ada puluhan air terjun di Bali, mulai dari kawasan Ubud sampai Nusa Penida.
Sebaiknya datang mengunjungi air terjun di Bali dengan menggunakan jasa pemandu wisata, sehingga kita bisa mengetahui dengan pasti soal lokasi dan serba-serbi keselamatan selama di sana.
Beberapa air terjun di Bali juga merupakan situs suci yang disakralkan umat Hindu, sehingga ada beberapa aturan yang wajib dipatuhi, salah satunya ialah larangan berenang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air terjun memang paling indah dipandangi saat deras, yang berarti saat musim hujan atau setelah hujan lebat.
Jika ingin mengunjunginya pada masa tersebut harap berhati-hati saat melangkah atau menceburkan diri di air terjunnya.
Dalam tulisan bagian pertama ini, berikut sejumlah delapan air terjun di Bali yang bisa dikunjungi:
1. Air Terjun Suwat
 Air Terjun Suwat. (iStockphoto/Ni Putu Ayuni Sriasih) |
Tak jauh dari Gua Gajah dan Air Terjun Tibumana, ada Air Terjun Suwat yang belum lama dibuka menjadi objek wisata.
Bagi yang ingin berenang tanpa keramaian turis, silakan mendatangi air terjun yang berlokasi di Desa Suwat ini.
Alamat bisa dilihat di sini.
2. Air Terjun Goa Rang Reng
 Air Terjun Goa Rang Reng. (iStockphoto/TPopova) |
Air Terjun Goa Rang Reng berada tak jauh dari gua yang menjadi lokasi ritual pembersihan oleh umat Hindu di Bali.
Lansapknya berupa bebatuan hampir mendatar dengan aliran hulu dari Air Terjun Kanto Lampo dan hilir dari Air Terjun Tibumana.
Alamat bisa dilihat di sini.
3. Air Terjun Kanto Lampo
 Air Terjun Kanto Lampo. (iStockphoto/olegbreslavtsev) |
Bentuknya tidak besar, namun air terjun di Desa Beng ini tetap ramai didatangi turis setiap harinya.
Legenda dari masyarakat sekitar mengatakan kalau air terjun ini mulai mengalir sejak ritual doa dilakukan di sana.
Akses menuju Air Terjun Kanto Lampo biasanya tertutup saat musim hujan atau setelah hujan deras.
Alamat bisa dilihat di sini.
4. Air Terjun Tibumana
 Air Terjun Tibumana. (iStockphoto/Oleh_Slobodeniuk) |
Air Terjun Tibumana ikut populer bersama Tegenungan, Kanto Lampo, dan Tukad Cepung, karena jaraknya yang mudah dijangkau dari Ubud, Kuta, Legian, atau Seminyak.
Wisata di air terjun ini juga semakin nyaman setelah penduduk Desa Apuan sudah mulai membangun beragam fasilitas dan layanan untuk turis.
Setelah hujan deras, aliran Air Terjun Tibumana bisa terbelah menjadi dua.
Di bawah air terjun ada kolam alami yang bisa direnangi.
Alamat bisa dilihat di sini.
5. Air Terjun Tukad Cepung
 Air Terjun Tukad Cepung. (iStockphoto/Bicho_raro) |
Aliran air yang jatuh ke dasar gua menjadi pemandangan utama di Air Terjun Tukad Cepung.
Turis yang datang ke sini biasanya mengincar foto saat matahari bersinar cerah dan cahayanya masuk melalui sela-sela pepohonan yang tumbuh di sekitar air terjun ini.
Alamat bisa dilihat di sini.
6. Air Terjun Tegenungan
 Air Terjun Tegenungan. (iStockphoto/miniloc) |
Menjadi air terjun paling populer di Bali, jangan kaget saat melihat banyak turis datang ke sini.
Aliran air di sini cukup deras, jadi hati-hati saat melangkahkan kaki.
Alamat bisa dilihat di sini.
7. Air Terjun Aling-Aling
 Air Terjun Aling-Aling. (iStockphoto/kapulya) |
Pengunjung di Air Terjun Aling-Aling dilarang berenang, karena air terjun ini merupakan situs yang disucikan umat Hindu di Bali.
Turis bisa berenang sampai lompat tebing di saluran air terjun yang berada di sebelahnya, yakni Kembar, Kroya, dan Pucuk.
Alamat bisa dilihat di sini.
8. Air Terjun Gitgit
 Air Terjun Gitgit. (iStockphoto/santonius) |
Sama seperti Air Terjun Tegenungan, Air Terjun Gigit juga salah satu air terjun yang populer di Bali karena aksesnya yang mudah dijangkau.
Air terjun setinggi 35 meter ini dikelilingi oleh pepohonan yang menjadi habitat monyet.
Musim hujan menjadi waktu terbaik mengunjungi air terjun, karena aliran airnya bakal lebih deras.
Alamat bisa dilihat di sini.