Hubungkan Pasien dan Pendonor di Tengah Sulitnya Donor Plasma

CNN Indonesia
Rabu, 30 Des 2020 14:18 WIB
Mencari donor plasma darah untuk pasien Covid-19 bukan perkara mudah. Untuk memudahkan, Komunitas Pendonor Plasma mencoba menghubungkan pasien dan pendonor.
Ilustrasi. Mencari donor plasma darah yang dipercaya dapat membantu pemulihan pasien Covid-19 bukan perkara mudah. (ANTARA FOTO/FAUZAN)

Hingga saat ini, Rabu (30/12), sudah tercatat 99 pendonor dalam database yang dimiliki Komunitas Pendonor Plasma Konvalesen. Selain itu, komunitas juga hingga kini telah mendapatkan 30 permintaan donor plasma darah dari pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan.

"Ternyata antusiasmenya tinggi sekali. Padahal baru berjalan lima hari," kata Ariani, tak menyangka.

Dalam sehari, misalnya, Ariani bisa mendapatkan 30-40 pesan dari penyintas yang mengajukan dirinya sebagai pendonor plasma darah. Mau tak mau, Ariani jadi agak kewalahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, Ariani tak keberatan. Apalagi Ariani tahu betul betapa sulitnya mencari plasma darah di masa pandemi Covid-19 ini.

"Mencari plasma darah di masa pandemi ini memang sulit," kata Ariani. Dia menduga, kurangnya informasi membuat banyak penyintas tak mencoba mendonorkan plasma darahnya.

"Kayaknya masih banyak yang enggak tahu kalau sudah sembuh [Covid-19] itu bisa mendonorkan plasma darah. Apalagi, kan, banyak juga yang isolasi mandiri di rumah. Mereka mungkin enggak mendapatkan informasi soal donor plasma ini," papar Ariani, menduga-duga.

Selain itu, screening di PMI atau rumah sakit yang sangat ketat juga membuat plasma darah semakin langka. "Screening sampai akhirnya bisa mendonorkan itu biasanya butuh waktu dua hari. Dan, enggak semua juga lolos screening," kata Ariani.

Tapi, Ariani maklum, karena memang tak sembarang plasma bisa didonorkan.

ilustrasi plasma darahIlustrasi. Berbagai faktor membuat plasma darah jadi sangat langka. (istockphoto/P_Wei)

Lima hari sudah Ariani dan kawan-kawan berusaha menghubungkan pendonor plasma darah dan pasien Covid-19 yang membutuhkan. Namun, lima hari itu bukan berarti dijalani tanpa kendala. Minimnya fasilitas donor plasma darah di sejumlah daerah menjadi salah satu hambatan.

"Masalahnya, masih sangat sedikit PMI dan rumah sakit punya fasilitas donor plasma darah," kata Ariani. Beberapa daerah kecil, seperti Ponorogo, misalnya, sama sekali tak memiliki fasilitas donor plasma darah.

"Jadinya, agak susah. Misal, pendonor ada di Ponorogo, dia harus ke Surabaya untuk donor plasma. Atau sebaliknya, pasien di Ponorogo, dia harus mendapatkan donor plasma dari PMI di Surabaya," kata Ariani mengeluh.

Tadinya, Ariani berharap agar Komunitas Pendonor Plasma Konvalesen ini bisa mempertemukan antara pendonor dan pasien yang ada di satu wilayah untuk mempermudah proses donor plasma, dengan catatan jika dibantu dengan fasilitas yang memadai di setiap daerah.

"Tapi, kalau kondisinya seperti ini, ya, tidak apa, kami sekarang hanya berusaha semampu kami, menghubungkan pendonor dan pasien dengan database yang kami miliki," kata Ariani.

(asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER