Menyantap camilan alias ngemil jadi aktivitas menyenangkan selama pandemi. Sebuah survei baru-baru ini menyebut ngemil membawa manfaat baik secara personal maupun sosial. Secara personal, ngemil membawa rasa nyaman dan bahagia, meningkatkan semangat, membantu melalui masa sulit juga jadi kesempatan 'me time'.
Sementara secara sosial, para orang tua mengaku camilan digunakan untuk menghibur anak-anak mereka dan menjadi sarana berkumpul bersama keluarga.
Aneka manfaat ini bisa benar-benar dirasakan dan dimaksimalkan. Devie Rahmawati, peneliti dan pengamat sosial, memberikan tips 4J agar pengalaman ngemil memberikan manfaat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anda perlu memperhatikan jumlah camilan yang disantap. Kebiasaan ngemil biasanya jadi solusi untuk memenuhi kebutuhan kalori harian. Christy Brissette, pakar diet sekaligus penulis, menyebut camilan sebaiknya rata-rata mengandung 200-300 kalori. Mungkin untuk orang yang sangat aktif bisa menyantap camilan hingga 500 kalori.
"Untuk buah, satu sajian sekitar seukuran dengan kepalan tangan Anda. Sedang untuk porsi camilan yang tinggi kalori seperti kacang-kacangan, biji-bijian atau sereal hanya segenggam tangan dan selai kacang sekitar seukuran jempol tangan," jelas Brissette mengutip dari Washington Post.
Untuk jenis camilan, sebenarnya Anda cukup memperhatikan komponennya. Camilan yang baik idealnya tidak mengandung lemak, gula dan garam. Namun pada kenyataanya, camilan yang nikmat mengandung ketiganya. Tengok saja gorengan, keripik kentang juga permen cokelat.
Brissette menyebut Anda tidak harus benar-benar menghindari lemak. Pastikan lemak pada camilan adalah lemak sehat semisal, kacang-kacangan, alpukat, hummus atau minyak zaitun. Coba masukkan nutrisi seperti protein dan serat. Gabungan ketiganya akan membuat perut kenyang lebih lama dan kadar gula darah stabil.
Lihat juga:10 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet |
"Jam berapa ngemil? Kalau mau tidur ngemil, saya rasa enggak baik untuk kesehatan," kata Devie saat temu media secara virtual bersama Mondelez, Selasa (12/1).
Melansir dari Healthline, bersantap sebelum tidur bisa mengakibatkan kenaikan berat badan. Ngemil berarti ada tambahan kalori yang masuk ke tubuh. Bahkan masukan kalori cenderung lebih banyak dari jumlah kebutuhan kalori harian sebab malam hari jadi waktu terlapar seseorang.
Menyantap camilan bisa dilakukan di antara jam sarapan dan jam makan siang. Kemudian antara jam makan siang dan jam makan malam. Namun paling mudah, setidaknya Anda memberikan jarak sekitar 3-4 jam antara ngemil dan makan besar.
"Waktu yang paling sulit dihadapi klien saya adalah pada pukul 3 sore. Kemerosotan. Mereka telah makan dengan baik sepanjang hari kemudian tingkat energi mereka menurun dan mereka akhirnya minum kopi dan kue. Itu memang menenangkan saat ini tetapi menyantap sesuatu yang manis membuat Anda siap untuk jungkir balik ngidam dan dapat membuat Anda merasa lebih lapar segera setelahnya," jelas Brissette.
(els/chs)