Anemia merupakan kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Keadaan ini dapat menyerang siapa saja, tapi lebih rentan pada remaja putri dan ibu hamil.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, satu dari empat remaja putri di Indonesia mengalami anemia
Dalam bahasa awam anemia dikenal juga dengan kondisi kekurangan sel darah merah. Secara medis, anemia adalah keadaan hemoglobin (Hb) yang terdapat di dalam sel darah merah lebih rendah dari pada normal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anemia adalah keadaan di mana konsentrasi Hb lebih rendah dari seharusnya. Yakni, kurang dari 13 g/dL pada laki-laki dan kurang dari 12 g/dL pada perempuan," kata ahli kesehatan Profesor Endang L Achadi dalam webinar mengenai anemia, Kamis (14/1).
Kondisi ini dapat diketahui melalui pemeriksaan oleh petugas kesehatan. Kendati demikian, anemia memunculkan gejala yang dapat mengganggu aktivitas pengidapnya.
Endang menjelaskan hemoglobin berfungsi membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh seperti otak hingga otot. Saat hemoglobin rendah, oksigen yang diantarkan ke seluruh jaringan tubuh pun ikut berkurang.
"Jadi, seluruh anggota tubuh kekurangan oksigen dan kerjanya bermasalah," tutur Endang yang merupakan guru besar di FKM UI.
Keadaan inilah yang menimbulkan sejumlah gejala anemia.
Berikut gejala anemia:
1. 5L (Lemah, letih, lesu, lelah, lalai)
2. Wajah, terutama kelopak mata dan bibir tampak pucat
3. Kurang nafsu makan
4. Sulit berkonsentrasi
5. Sering merasa pusing
6. Mata berkunang-kunang.
Lihat juga:6 Manfaat Bawang Bombay untuk Kesehatan |
Endang menjelaskan anemia dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
1. Rendahnya asupan zat gizi yang membentuk sel darah merah seperti zat besi, asam folat, vitamin B12 dan vitamin A
2. Meningkatnya pengeluaran zat gizi misalnya karena perdarahan, cacingan, infeksi, dan menstruasi.
Cara mengatasi anemia dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan zat gizi pembentuk darah. Berikut cara mengatasi anemia.
Konsumsi makanan kaya zat besi seperti makanan yang berasal dari hewan seperti daging, ikan, dan unggas.
Konsumsi pula makanan yang meningkatkan penyerapan zat besi seperti buah-buahan.
Hindari konsumsi teh, kopi, dan susu bersamaan saat makan karena dapat menghambat penyerapan zat besi.
Beri jeda dua jam sebelum dan setelah makan jika ingin mengonsumsi teh, kopi, atau susu.
Konsumsi tablet tambah darah yang sudah disediakan secara gratis oleh pemerintah. Obat ini sudah disebarkan ke puskesmas dan juga sekolah untuk remaja putri. Remaja putri, calon pengantin, dan ibu hamil disarankan mengonsumsi TTD.
(ptj/agn)