Kisah 2 Desainer Indonesia yang Bakal Show di Paris

tim | CNN Indonesia
Rabu, 24 Feb 2021 12:02 WIB
Desainer Intan Anggita Pratiwie dari Setali Indonesia dan juga Nonita Respati dari Purana Indonesia bakal menggelar show di Paris bersama Fashion Divisio.
Pagelaran busana Purana meluncurkan koleksi spring/summer 2020 (CNNIndonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Di tengah pandemi virus corona, beragam pagelaran fashion termasuk pekan mode dunia pun diselenggarakan online. Hanya saja beberapa label juga menggelar show offline atau show fisik.

Di tengah situasi pandemi yang tak menentu, desainer Indonesia, Intan Anggita Pratiwie dari Sight from the Earth dan juga Nonita Respati dari Purana Indonesia bakal menggelar show di Paris. 

Mereka dan beberapa desainer lainnya bakal tampil di Paris bersama Fashion Division pada Oktober 2021 mendatang. Rencananya, mereka bakal memamerkan kreasinya di Fashion Division yang digelar bersamaan dengan Paris Fashion Week 2021 pada Oktober mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip laman resminya, Fashion Division adalah fashion career center pertama di Indonesia dan Asia. Dibangun sejak 2015, Fashion Division mendefinisi ulang Fashion Learning dengan mengadaptasi sistem pendidikan Perancis "Alternance".

"Kami menggabungkan Desain Fashion teoritis, pengetahuan Bisnis Fashion yang diperoleh di Sekolah, kewirausahaan Fashion dan pengalaman praktis yang kuat di ibu kota Dunia Fashion Paris."

"Harusnya ini plan last year cuma ditunda karena covid," ungkap Nonita saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Selasa (23/2).

Baik Nonita dan Intan berharap show tersebut bisa berlangsung offline (show fisik) di Paris.

"Kita tetap maunya offline," ucap Nonita.

"Aku optimis, karena tahun kemarin juga masih bisa virtual eventnya," kata Intan kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Kreasi Sustainable

Intan dan Nonita punya kreasi yang berbeda untuk dibawa ke Paris. Jika Nonita dengan label Purana mengusung batik, maka Intan mengusung sustainable fashion.

Selama delapan tahun berkutat dengan busana daur ulang, ini bakal menjadi kali pertama Intan memamerkan karyanya secara internasional di luar negeri.

Keikutsertaan Intan di Fashion Division berawal pada tahun lalu. Ketika itu, Intan mengirimkan portofolionya dengan label Sight from the Earth untuk bisa tampil di gelaran ini. Tak lama, Intan mendapatkan konfirmasi bahwa dia bisa tampil di Paris.

"Mereka tertarik dengan konsep daur ulang yang saya bawa. Jadi, aku dapat satu slot untuk 10 artikel (tampilan) head-to-toe (dari atas sampai bawah)," tutur Intan.

"Orang di luar enggak tahu perkembangan sustainable fashion di Indonesia. Saya ingin memperkenalkan itu melalui Sight from the Earth."

Pemberitahuan itu membuat Intan langsung bersemangat mendesain busana daur ulang. Dia pun bergegas menyelami proses kreatif. Intan menggunakan sejumlah teknik daur ulang untuk menghasilkan baju tersebut, seperti menggabungkan beberapa kain dan juga mengolah kain menjadi bahan baru.

Dibantu dengan penjahit keliling yang bersepeda di dekat rumahnya, Intan meracik busana yang sebelumnya tak layak pakai menjadi barang baru yang berkelas. Intan juga bekerja sama dengan Badjatex, produsen denim berkelanjutan di Indonesia.

Intan Anggita Pratiwie bersama keluarga kecilnya, Aria Anggadwipa dan sang anak akan berangkat ke Paris untuk tampil di Fashion Division.Foto: Arsip Pribadi
Intan Anggita Pratiwie bersama keluarga kecilnya, Aria Anggadwipa dan sang anak akan berangkat ke Paris untuk tampil di Fashion Division.

"Konsepnya ini akan warna-warni yang ceria, edgy, dan juga fairy tale. Akan ada warna pastel, stabilo, dan beberapa bahan," ungkap Intan.

Hingga saat ini, Intan mengaku busananya sudah dalam keadaan 70 persen. Penyelesaian akhir akan dilakukan dalam perjalanan menuju Paris yang akan ditempuh lewat jalur darat atau road trip.

Rencananya Intan bakal membawa keluarga kecilnya yang diberi nama Subo Family untuk menemaninya ke kota mode itu.

"Aku dan suamiku Arya, suka sekali travelling. Lalu, kita mengumpulkan nyali untuk ke Paris dengan road trip menggunakan van," ujar Intan.

Jalur darat dipilih lantaran Intan juga ingin mengampanyekan fesyen berkelanjutan selama perjalanan.

"Kami ingin bikin konten meningkatkan kepedulian terhadap sustainable fashion. Selain itu, jalur darat juga menghasilkan emisi yang paling rendah. Kami juga kerja sama dengan Carbon Ethics," ungkap Intan.

Dalam perjalanan di sejumlah negara yang disinggahi, Intan juga akan mengajak seniman setempat untuk ikut membantu menyelesaikan busana-busana yang dirancangnya.

Subo Family rencananya akan berangkat pada bulan Maret agar dapat sampai di Paris tepat waktu sebelum Oktober.

"Normalnya, ke Paris itu 100 hari lebih. Tapi, karena pandemi saya kalikan dua karena kita harus mengikuti protokol kesehatan di negara yang kita lalui," kata Intan.

Melalui perjalanan ini Intan ingin agar Indonesia lebih dikenal sebagai negara yang peduli pada fesyen berkelanjutan melalui busana daur ulang dan juga ingin berjejaring.

Koleksi Eropa

[Gambas:Instagram]


Jawaban Nonita ketika ditanya tentang motivasi ikut dalam Fashion Divison ini lebih terang-terangan.

"Memang kami berinvestasi, namun juga peserta dikurasi dengan ketat."

"Tertarik krn ada kesempatan bertemu buyer (bukan retail). Sudah menjadi cita-cita Purana untuk berkembang memiliki multibrand retail store setelah Kuwait dan LA," katanya.

Hanya saja, meski tetap ingin show fisik, namun ini tak berarti dia bakal langsung menjual koleksi yang ditampilkan (see now buy now).

"Mungkin ngga buy now karena kita mengarah ke wholesale buyer ya. Dan bagasinya susah kalo see now buy now," katanya.

Dia juga mengaku sampai saat ini belum ada info lanjut terkait izin show offline karena terganjal covid-19.

"Belum ada info."

Ke Paris nanti, dia akan memperlihatkan 10 look koleksi baru yang dibuat khusus untuk konsumen Eropa.

"Sangat berbeda (dengan koleksi lainnya). Very effortlessly stylish and wearable, sesuatu yang kira-kira cocok dengan market Eropa," ujarnya.

"Palet warna pun kita udah went ahead supaya cocok dikenakan skin tone perempuan Eropa pada umumnya."

(chs/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER