Pangeran Harry dan Meghan Markle kembali jadi sorotan. Keduanya tampil 'blak-blakan' kala sesi wawancara bersama Oprah Winfrey pada Minggu (7/3) lalu.
Tak cuma soal hal-hal kontroversial yang mereka buka di hadapan publik, bahasa tubuh Harry dan Markle pun dibedah oleh ahli termasuk Jesús E. Rosas.
Melalui akun Twitter bernama @Knesix, Rosas menganalisa postur maupun ekspresi pasangan tersebut saat wawancara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perhatikan bagaimana tubuh Harry tegang, condong ke depan. Ini bukan postur percaya diri, sementara Meghan tampak santai dan terkendali," kicaunya.
[Gambas:Twitter]
Ketika diwawancara, kaki Meghan dengan percaya diri mengarah ke Oprah sehingga keduanya memiliki koneksi nyata atau sinkron. Sebaliknya, salah satu kaki Harry menyilang di belakang kaki lain dan tidak benar-benar menapak lantai. Menurut Rosas, ini menunjukkan sikap penurut.
Sementara itu, mengenali poros dalam bahasa tubuh seseorang juga penting. Bicara dalam konteks pasangan, menurut Rosas itu pertanda baik kalau poros mereka mencerminkan satu sama lain. Namun, ini tidak terjadi pada Harry dan Markle.
"Secara emosional, poros tubuh Meghan terlepas dari Harry. Harry yang condong ke arahnya, bahkan memutar tubuh ke arahnya [Meghan]," ujar Rosas.
[Gambas:Twitter]
Dalam bahasa tubuh, kepribadian masing-masing orang akan tercermin. Berdasarkan hasil analisanya, Rosas menemukan bahwa baik Harry maupun Markle memiliki dua sisi berlawanan.
Harry tampak submissive atau penurut, sedangkan sang istri tampil percaya diri dan seolah memegang kendali atas segala sesuatu.
Analisanya itu merujuk pada postur saat pasangan tersebut berpegangan tangan. Tangan Markle tampak berada di atas tangan Harry, salah satu tanda mengambil kendali.
Sebenarnya telapak tangan Harry bisa saja menghadap ke bawah yang mana ini sinyal kendali tapi apa yang terlihat justru sebaliknya. Menurut Rosas, ini menjadi salah satu tanda lain bahwa Harry seorang penurut.
Di sisi lain, Markle menunjukkan kuasa atau kontrol lewat busana, pose, hingga cara berbicara. Wanita berusia 39 tahun ini disebutkan pandai menempatkan dagu, lengan terbuka dan menatap Oprah secara langsung.
Sinyal lain bahwa dia si pemegang kontrol juga ditunjukkan lewat pilihan warna busana hitam yang lebih 'powerful' daripada Harry yang mengenakan setelan putih-abu.
"Meghan menggunakan gerakan tertentu yang tidak berasal dari latar belakang aktingnya. Ini sesuatu yang lain. Seperti menggarisbawahi bibir dengan jari telunjuknya. Anda dapat menggunakan gerakan yang sama untuk memperkuat pernyataan apapun," lanjutnya.
Rosas kemudian menekankan gestur saat bintang serial Suits itu berbicara. Menurutnya, gestur ini bisa menunjukkan kepribadian karena kebanyakan adalah spontan dan otomatis terjadi.
Contohnya saat Markle menunjuk Oprah. Biasanya, gerakan menunjuk dengan telapak tangan hanya sedikit mengangkat ibu jari. Akan tetapi, ia punya versi lebih 'kuat'. Ibu jari Markle benar-benar terangkat cukup penuh.
Rosas mengatakan bahwa ibu jari merepresentasikan ego. Seorang dengan kepribadian yang kuat tidak takut menunjukkannya secara penuh. Sementara tipe lain cenderung menyembunyikan di balik jari-jari lain.
"Ibu jari Meghan berada dalam posisi terlihat secara penuh. Itu bisa lebih rileks bersama jari-jari lain," imbuhnya.
Meghan si pemegang kendali pun begitu jelas terlihat saat ia bercerita bahwa dulu ia sama sekali tidak diberi petunjuk, kelas maupun pelajaran yang berkaitan dengan kebangsawanan. Harry ingin mengatakan sesuatu tetapi Meghan menghentikannya lalu menyelesaikan apa yang ingin dia sampaikan.