![]() |
Didirikan pada 2009, Pusat Gorila Gunung Senkwekwe di Taman Nasional Virunga, Kongo, adalah satu-satunya fasilitas di dunia yang secara khusus dibuat untuk merawat gorila gunung yatim piatu.
Meskipun upaya konservasi bersama selama 30 tahun terakhir telah membawa populasi gorila gunung liar dari 620 menjadi lebih dari 1.000 ekor, makhluk cantik ini masih menghadapi ancaman ekstrem di habitat alami mereka yang berada di perbatasan sarat konflik dan perburuan liar antara Republik Demokratik. Kongo, Rwanda, dan Burundi.
Sebagai bagian dari taman nasional tertua di Afrika, Senkwekwe Center didirikan pada tahun 2009 untuk merawat gorila gunung yatim piatu yang menjadi korban pemburu satwa liar saat masih bayi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pusat Senkwekwe, yang dinamai dari keluarga enam gorila gunung yang dibunuh secara brutal pada tahun 2007, adalah tempat perlindungan unik bagi spesies yang sangat terancam punah ini untuk hidup penuh dan terlindungi.
![]() |
Taman Nasional Virunga adalah kawasan lindung tertua dan paling beragam secara biologis di Afrika.
Mencakup sekitar 3.000 mil persegi, tempat ini adalah perlindungan penting bagi gorila yang terancam punah dan ratusan spesies langka lainnya.
Tapi tempat ini juga salah satu proyek konservasi paling berbahaya di dunia, karena konflik bersenjata telah menyebabkan kematian lebih dari 180 ranger dalam 20 tahun terakhir.
Dibuka pada 1925, Taman Nasional Virunga mencakup area yang luas di jantung Lembah Celah Albertine di timur Republik Demokratik Kongo.
Dengan lembah sungai, gunung berapi, danau, dan hutan tropis, taman ini memiliki keanekaragaman ekosistem dan lanskap yang hampir tak tertandingi.
Lebih dari 200 spesies mamalia lainnya hidup di taman, termasuk okapi, singa, kuda nil, dan gajah hutan dan sabana, bersama dengan 706 spesies burung, 109 spesies reptil yang tercatat, 78 spesies amfibi, dan 22 spesies primata.
![]() |
Mencakup area seluas 2.300 mil persegi, Taman Nasional Kahuzi-Biéga adalah salah satu taman nasional terbesar di Republik Demokratik Kongo.
Tempat ini juga salah satu tempat perlindungan terakhir bagi gorila dataran rendah bagian timur, yang sekarang masuk dalam daftar sangat terancam punah.
Taman Nasional Kahuzi-Biéga didirikan pada 1970 oleh Adrien Deschryver, seorang fotografer dan konservasionis Belgia yang berada di samping Dian Fossey sebagai salah satu pelindung besar populasi gorila yang terancam punah di dunia.
Taman yang luas ini dinamai atas dua gunung berapi aktif yang terletak di dalam batasnya, Gunung Kahuzi dan Gunung Biega.
Baik dataran pegunungan maupun dataran rendah ditemukan di dalam batas taman, ditutupi dengan hutan tropis primer yang memberikan perlindungan bagi berbagai macam flora dan fauna.
Tempat ini menjadi habitat sekitar 136 spesies mamalia, 349 spesies burung, dan lebih dari 1.170 spesies tumbuhan.
Yang paling terkenal, Kahuzi-Biéga adalah rumah bagi salah satu populasi gorila dataran rendah timur terbesar dan paling banyak dipelajari (dikenal sebagai gorila Grauer atau Gorilla beringei graueri) di dunia.
Pada 2016, populasi global diperkirakan kurang dari 3.800.