Menguak Asal Usul Telur dan Kelinci Saat Perayaan Paskah

CNN Indonesia
Minggu, 04 Apr 2021 11:39 WIB
Perayaan Paskah kerap identik dengan dengan telur paskah, kelinci serta permen. Lalu, seperti apa asal-usulnya? (Pixabay/MirellaST)
Jakarta, CNN Indonesia --

Umat Katolik merayakan Paskah 2021 pada Minggu (3/4). Perayaan Paskah kerap identik dengan dengan telur paskah, kelinci serta permen.

Lalu, seperti apa asal-usul telur Paskah?

Melacak kembali jejak sejarahnya, sejumlah sumber menyebutkan, asal-usul telur Paskah dimulai di Eropa Abad Pertengahan, dan kemungkinan tak berasal dari orang Kristen. Telur Paskah pertama justru sebenarnya milik tradisi agama yang berbeda.

"Banyak peneliti percaya bahwa Paskah berawal dari peringatan awal Festival Anglo-Saxon yang merayakan Dewi Eastre, dan datangnya musim semi, dalam arti mulai bersemi atau 'bangkitnya alam' setelah musim dingin," kata Carole Levin, Professor of History and Director of the Medieval and Renaissance Studies Program at the University of Nebraska, seperti dikutip Time.

"Beberapa misionaris Kristen berharap bahwa merayakan hari-hari suci Kristen pada waktu yang sama dengan festival pagan tersebut akan mendorong pertobatan, terutama dengan turut mengusung simbol serupa," tambah dia.

"Telur adalah bagian dari perayaan Paskah, dimakan dan juga dikubur di tanah dengan motivasi untuk mendorong kesuburan."

Tradisi telur ini kemudian berkembang dengan telur yang kemudian dihias. Salah satu sumber menyebutkan, menghias telur paskah merupakan tradisi yang sudah ada sejak abad ke-13.

Telur paskah yang dahulunya hanya dicat dengan warna merah sebagai simbol darah Yesus kini mulai didekorasi dengan berbagai warna.

"Telur menjadi simbol kelahiran dan identik dengan kebangkitan kristus, sehingga kalau dikaitkan dengan paskah itu menjadi simbol kebangkitan Yesus yang sudah melewati sengsaranya," tutur Valentinus Eko, Guru Agama Katolik di salah satu sekolah swasta di Jakarta kepada CNNIndonesia.com, 2018 lalu.

Merunut kembali jejak sejarahnya, menghias telur ini ditengarai berawal di Inggris pada 1290, ketika Edward I membeli 450 telur untuk diwarnai atau dihias dengan daun keemasan dan didistribusikan pada 'pasukan kerajaan' untuk Easter.

Kisah ini dimuat dalam buku Stations of the Sun; A History of the Ritual Year in Britain yang ditulis Ronald Hutton di University of Bristol, seperti dilansir Time.

Dua abad kemudian, Vatican mengirimkan Henry VII sebuah telur yang dibungkus oleh pelindung perak sebagai 'hadiah musiman', yang kemudian terkenal dengan sebutan egg silver atau telur perak.

Barulah pada akhir abad 19 dan awal abad 20, telur hias Paskah menjadi sesuatu yang biasa diberikan pada anak-anak dibanding diberikan pada Gereja, masyarakat miskin atau pemerintah setempat.

Setelah mengetahui asal usul telur paskah, simak arti simbol kelinci dalam perayaan Paskah.

Menguak Asal Usul Telur hingga Kelinci Saat Perayaan Paskah


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :