Meski harganya relatif mahal, minyak alpukat memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik ketimbang minyak lainnya.
Minyak jenis ini memiliki kandungan vitamin E dan antioksidan yang lebih tinggi daripada minyak lain. Minyak ini juga memiliki kandungan MUFA 71 persen, PUFA 13 persen, dan 12 persen lemak jenuh.
Minyak samin atau ghee sering digunakan dalam hidangan India. Orang India kuno mengembangkan metode memasak agar minyak yang bentuknya mirip mentega ini bisa bertahan lama di cuaca panas nan lembab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ghee dibuat dengan menghilangkan air, gula, dan lemak susu yang bisa membuatnya berbau tengik. Ghee mengandung 65 persen lemak jenuh, 25 persen MUFA, dan 5 persen PUFA.
Sebagian lemak jenuh dalam Ghee mudah dikonsumsi tubuh dan aman bagi individu yang alergi terhadap laktosa, karena tersaring selama proses memasak.
Selain itu, ghee juga kaya akan vitamin D, K, dan E.
Minyak kedelai memiliki kandungan omega-6 yang tinggi, 16 persen lemak jenuh, 23 MUFA, dan 58 persen PUFA. Minyak kedelai terlihat sehat, namun memiliki lemak trans yang tinggi.
Minyak ini umumnya digunakan untuk industri besar.
Minyak sawit mungkin jadi minyak yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia saat ini. Namun, sebaiknya minyak sawit jadi pilihan terakhir Anda karena kandungan lemak jenuhnya yang tinggi.
Minyak sawit memiliki 84 persen lemak jenuh, dengan hanya 2 persen PUFA dan 15 persen MUFA. Minyak sawit juga bisa mengurangi perasaan kenyang sehingga menyebabkan makan berlebihan dan berujung pada penambahan berat badan.
(mel/asr)