7 Cara Meditasi untuk Atasi Overthinking

CNN Indonesia
Senin, 19 Apr 2021 13:15 WIB
Overthinking bisa memicu perasaan cemas yang tak henti-henti. Atasi overthinking dengan beberapa cara meditasi berikut.
Ilustrasi. Overthinking bisa memicu perasaan cemas yang tak henti-henti. (iStockphoto/fizkes)

4. Meditasi dengan musik

Jika biasanya orang yang bermeditasi melepaskan diri dari teknologi dan perangkat listrik, cara meditasi satu ini justru membutuhkan teknologi.

Anda bisa menggunakan headset atau tayangan virtual untuk membantu Anda fokus pada sesi meditasi. Bantuan teknologi bisa membantu menciptakan suasana damai yang diinginkan, seperti suara air hujan, suara ombak di laut, atau suara damai di hutan.

5. Meditasi virtual

Anda bisa mencoba meditasi virtual dibantu dengan seorang instruktur secara daring. Anda juga bisa memanfaatkan video YouTube untuk membantu meditasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilih video atau rekaman yang sesuai dengan tujuan, misalnya video meditasi untuk kecemasan atau agar tidur lebih nyenyak.

Mendengarkan suara instruktur meditasi mungkin bisa membantu otak lebih fokus. Meski meditasi virtual dengan instruktur tidak memberikan keheningan total, cara ini bisa membantu Anda merasa rileks.

6. Melakukan yoga

Sebuah studi tahun 2018 menunjukkan bahwa yoga yang berfokus pada gerakan dan napas dapat mengurangi parameter stres. Menambahkan gerakan yoga sebelum melakukan meditasi dapat mengurangi tekanan dan tingkat stres.

"Banyak orang merasa terlalu sulit duduk dengan pikiran kosong, melakukan gerakan seperti tai chi, yoga, atau berjalan bisa membantu menenangkan pikiran tanpa harus ada pergulatan mental," kata Fairoth.

Pernapasan teratur juga jadi senjata rahasia untuk mendapatkan pikiran yang tenang. Memperlambat napas terbukti menenangkan sistem saraf dan mengurangi rasa cemas.

7. Berhenti menyalahkan diri sendiri

Sebaik apapun meditasi yang dilakukan, jika Anda tetap menyalahkan diri sendiri, maka mediatasi akan jadi sia-sia. Sejatinya, pikiran yang 'mengembara' adalah hal yang normal, asalkan Anda tidak menyalahkan diri sendiri atas pilihan atau tindakan yang telah dibuat.

Anda juga sebaiknya tidak bersikap keras pada diri sendiri karena satu kesalahan yang dibuat di masa lalu.

"Kita hidup dalam budaya yang menstimulasi otak dan indera kita setiap saat, jadi tidak heran kita mengalami masalah dengan ini. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, juga pada masyarakat," kata Fairoth.

(mel/asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER